GAZA -- Jumlah warga Palestina yang menjadi korban bombardir militer Israel di Jalur Gaza terus bertambah. Sedikitnya sudah 39 orang yang wafat.

Dikutip dari detikcom yang melansir Aljazeera, Kamis (13/5/2021), Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut dari 69 orang yang wafat, 17 di antaranya merupakan anak-anak dan 8 perempuan. Sementara, 390 warga lainnya terluka.

Seorang pria lanjut usia bersama istrinya juga menjadi dua di antara puluhan korban tewas. Jenazah mereka sempat terkubur dalam rumahnya di kawasan Sheikh Zayed Gaza yang terkena serangan udara Israel.

Gempuran udara itu juga menewaskan komandan Hamas di Gaza, Bassem Issa. Hamas mengonfirmasi, selain Issa anggota senior lain juga ikut tewas.

Sumber lokal mengatakan jet tempur Israel membom situs-situs milik kelompok bersenjata Palestina, selain gedung keamanan dan polisi.

Pengeboman terus berlanjut di Gaza sejak beberapa hari lalu. Terbaru, serangan udara kembali menghantam Gaza barat.

Sirene terdengar diaktifkan di Karam Abu Salem, sebelah timur perbatasan dengan Gaza. Daerah tersebut diduduki oleh warga Israel.

Hazem Qassem, juru bicara Hamas, telah bersumpah bahwa kelompoknya akan melanjutkan perjuangannya untuk membela Palestina, sambil mengisyaratkan respons yang lebih beragam terhadap Israel.

''Hamas akan memperluas responsnya ke seluruh entitas Zionis,'' kata Qassem.

Sejak tindakan keras polisi Israel terhadap jamaah Palestina di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, kelompok Hamas telah meluncurkan lebih dari seribu roket ke beberapa wilayah di Israel.

Sebagian besar roket telah dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel. Namun, beberapa telah mendarat di daerah pemukiman di Israel. Setidaknya enam orang Israel, termasuk satu anak, juga tewas.***