PEKANBARU - Apabila dua flyover di Jalan Soekarno - Hatta, Kota Pekanbaru, Riau tidak selesai tahun ini, Komisi IV DPRD Provinsi Riau yang membidangi masalah pembangunan meminta agar rekanan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai memikirkan cara untuk mengantisipasi kemacetan.

Ketua Komisi IV DPRD Riau, Husni Thamrin mengatakan, bahwa kemacetan tidak bisa dihindari karena memang itulah risikonya. Dan jika pembangunan jalan layang tersebut tidak selesai tepat waktu, harus ada solusi dari pihak terkait.

"Kondisi macet tidak bisa dihindari. Sebagai langkah pencegahan apabila tidak selesai tepat waktu, harus ada antisipasi dari pihak terkait," katanya di Gedung DPRD Provinsi Riau Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Sabtu (24/11/2018).

Saat ini, lanjut Thamrin, sangat banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di perempatan SKA dan Pasar Pagi Arengka tersebut. Apalagi pada hari libur Sabtu dan Minggu. 

"Jangan sampai masyarakat menderita lama karena terbengkalainya pembangunan. Selesai atau tidak, masalah macet kita minta dicarikan jalan keluarnya segera," tambahnya lagi.

Politisi PKB tersebut mengaku akan tetap mendukung pembangunan infrastruktur jalan layang di perempatan SKA Pekanbaru, dan di Pasar Pagi Arengka.

"Perjanjiannya awal Desember selesai, dan diresmikan akhir Desember, tapi meleset. Sekarang dinyatakan tidak bisa selesai tahun 2018, bagaimana pun harus didukung," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DDPRD Riau, Noviwaldy Jusman menegaskan, bahwa pembangunan dua flyover tersebut harus diselesaikan tahun ini. Pasalnya, dana tambahan tidak ada dalam pembahasan APBD 2019 karena sudah dianggarkan penuh pada 2018 lalu senilai Rp240 miliar. ***