DUMAI, GORIAU.COM - Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, Basri kepada GoRiau.com sempat mengatakan kecelakaan yang menelan korban di areal kilang minyak PT. Pertamina RU II Dumai tidak bisa disepelekan.

Mengingat kasus yang terjadi, yakni semburan air panas dan kebakaran dari sejumlah peralatan di kilang itu merupakan peringatan bagi Pertamina.

Menurut KLH, selama ini tidak ada peremajaan peralatan di kilang Pertamina, disinyalir ledakan besar bisa terjadi dari pipa lainnya.

"Bisa berdampak terhadap lingkungan secara besar. Bayangkan saja peralatan di kilang melemedak karena sudah udzur," katanya.

Dikatakannya, usia ekonomis peralatan yang ada di Pertamina sudah tua. Sementara Pertamina tidak pernah melakukan simulasi bencana.

Bahkan, dari kajian dampak lingkungan dari KLH, Pertamina tidak boleh menganggap enteng peristiwa tersebut. Ia mengatakan harus ada uji kelayakan peralatan.

"Kita berbicara dari nurani, setiap kegiatan industri pasti berdampak, baik kepada tenaga kerja maupun lingkungan," katanya.

Ia menilai, kasus itu akibat tidak benarnya penataan lingkungan di kawasan Pertamina. Kalau dikroscek, disinyalir banyal temuan yang bakal dikritisi.

"Untuk mengantisipasi dampak lingkungan kecelakaan di kawasan industri, saya sudah kirimkan surat untuk melakukan simulasi tanggap darurat. Surat itu sudah dua kali, tapi tak pernah ada respon," katanya.(egy)