TEMBILAHAN - Tokoh Masyarakat Indragiri Hilir, Musyaffak Asikin, menyayangkan minimnya perhatian dari para wakil rakyat Inhil baik yang ada di DPRD Riau maupun DPR RI terhadap akses infrastruktur.

Hal tersebut dia sampaikan usai menerima laporan dari masyarakat terkait rusaknya Jembatan Parit 16 di Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh yang membentang di lintasan jalan penghubung Pulau Kijang Kecamatan Reteh ke Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang.

"Masyarakat terpaksa harus bergotong royong untuj memperbaiki jembatan ini. Padahal kita semua tahu bahwa jalan tersebut merupakan akses vital penghubung dua kecamatan, tapi sekarang kondisinya semakin memprihatinkan dan seakan terbiarkan begitu saja tanpa ada solusi," kata Musyaffak, Selasa (19/10/2021).

Berdasarkan informasi yang dia terima, Pemkab Inhil sebelumnya sudah menganggarkan perbaikan dalam APBD Kabupaten Inhil tahun 2020. Tetapi, karena akibat dampak Covid-19, anggaran tersebut difokuskan pada penanganan Covid-19, sehingga terjadi rasionalisasi APBD Tahun 2020 dan 2021.

Di APBD Inhil tahun 2022, kata Musyaffak, kembali memasukan anggaran sebesar Rp 15 M untuk pembangunan jembatan dan Rp 4,6 M untuk rehabilitasi jembatan yang ada di ruas Pulau Kijang - Kotabaru, termasuk jembatan parit 16 yang hari ini kondisinya semakin parah tersebut dengan kategori pembangunan jembatan baru, sedangkan untuk jalan dianggarkan Rp 12,9 M.

"Sebagai masyarakat yang berasal dari Indaragiri bagian Selatan, berharap kepada DPRD Kabupaten Inhil terutama kepada 10 orang Anggota DPRD Inhil yang berasal dari Daerah Pemilihan 6 harus berjuang keras menjadikan usulan Pemkab Inhil ini menjadi skala prioritas," tegasnya,

Tak hanya itu saja, di DPR RI Daerah Pemilihan Riau 2, ada pula yang mengaku sebagai Putra Asli Reteh, dia mempertanyakan peran DPR RI terhadap akses infrastruktur tersebut.

"Selama ini, seakan-akan dia lupa akan kampung halamannya, nana perjuanganya untuk memperjuangkan DAK untuk Inhil dan juga mana Pokir 8 orang Anggota DPRD Provinsi Riau padahal dari 8 orang tersebut ada 3 orang yang juga mengaku Putra Putri Kecamatan Reteh," tutupnya. ***