BANGKINANG - Diiringi dikiu gubano, ratusan masyarakat mengiringi Muslimawati Catur, pulang Ba Induok (pulang dunsanak) ke persukuan Mandeliong.

"Masuknya beliau (istri saya) dalam pasukuan ini merupakan salah satu bukti bahwa dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung," ujar Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto.

"Semoga kehadiran beliau, dapat memperkuat silaturrahmi diantara kita dan membawa berkah bagi masyarakat Kabupaten Kampar," ungkapnya.

Hal ini dikatakannya saat memberikan sambutan usai prosesi pulang Ba Induok Hj. Muslimawati Catur yang dilaksanakan di Kediaman siompu Persukuan Mandeliong Hj. Naimah, Dusun Cubodak, Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang, Kamis (30/1/2020).

Terlihat hadir ninik mamak Nan Ompek (yang Berempat) dan seluruh anak kemanakan, para kepala OPD dilingkungan Pemkab Kampar, Camat se Kabupaten Kampar, Tokoh masyarakat dan alim ulama dan ribuan masyarakat yang hadir.

"Saya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap semoga semua masyarakat Kampar dapat menerima kehadiran kemenakan yang sekaligus ibu dari anak-anak saya ini," ungkap politisi Partai Golkar Kampar ini.

"Tidak hanya Hj. Muslimawati, insya Allah, Jumat, saya sendiri juga akan melakukan pulang Ba Induok ke pasukuan Domo di Petapahan. mengingat pada peringatan HUT Kampar nanti saya akan dinobatkan sebagai payung panji adat Kabupaten Kampar, untuk itu rangkaian kegiatan ini harus saya lalui dengan serius dan berharap amanah yang diberikaan akan bisa saya emban dengan sebaik-baiknya" ujar Catur.

Sementara itu Dt. Bandaro mudo Drs. Yusri, M.Si, dalam sambutannya mengatakan bahwa, inilah prosesi adat yang dilakukan oleh pasukuan mandeliong, "dimano bumi dipijak, disitu langik dijunjung".

"Kami bangga dan bahagian mendapatkan dunsanak, dan tidak tanggung-tanggung yang kita dapatkan adalah istri dari Bupati kampar," sebutnya.

Prosesi pulang ba induok tersebut, diakhiri dengan penyerahan kain sarung dan kain panjang serta penaburan tepuk tepung tawar kepada Hj Muslimawati Catur. ***