SIAK - Ratih Uswatun Khasanah yang biasa disapa Ratih, adalah seorang guru Fisika di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Siak, selain mengajar dia juga seorang ibu rumah tangga layaknya ibu-ibu lain pada umumnya.

Sepuluh tahun lalu Ratih Uswatun Khasanah (35) mulai mengajar di Siak Sri Indrapura, awal karirnya mengabdi di SD Sains Tahfizh Islamic Center Madinatul ‘Ulum, tahun 2008 hingga 2010. Dan di tahun 2009 sampai saat ini mengabdikan diri di MAN 1 Siak.

Beberapa waktu yang lalu Ratih mendapat apresiasi yaitu berupa piagam penghargaan yang langsung diberikan Bupati Siak Drs H Syamsuar karena telah menulis buku.

“Saya ingin meninggalkan warisan berupa karya tulis yang bisa dibaca oleh anak-cucu kelak dan ikut berpartisipasi dalam gerakan literasi nasional yang sedang digaungkan oleh pemerintah,” jelas Ratih melalui telfon selulernya.

Sebelumnya ia tak pernah berfikir menjadi seorang guru penulis, kebiasaan dia berselancar di dunia maya, mengutak-atik berbagai aplikasi, dan bersilaturrahim dengan orang-orang di sosial media yang membuat dirinya menjadi semangat untuk menulis buku.

Bagi Ratih, saat semangat bekerja dititik terendah, membaca postingan motivasi, prestasi dan muhasabah diri itu seperti memasukkan vitamin ke dalam tubuh. “Buku pertama saya berjudul Jejak Fisikawan Muslim selesai di akhir tahun 2017,” ujarnya.

Lahirnya judul ini lanjutnya, terinspirasi dari keinginan kuat untuk ikut mensyi’arkan fakta bahwa jauh sebelum para ilmuwan Barat mewarnai dunia sains dan teknologi, ada ilmuwan-ilmuwan muslim (khususnya dunia ilmu fisika) yang telah lebih dahulu hadir, tetapi kehadirannya kurang dikenal dunia.

“Awal tahun 2018, lahir buku kedua berjudul Pesona Optika di Angkasa Raya. Buku ini adalah hasil 'kawin silang' antara dua mata pelajaran (fisika dan geografi),” jelas ibu dua anak itu.

Selanjutnya, Teka-Teki Fisika merupakan judul buku ketiga yang bergenre buku pelajaran, Berisi soal-soal fisika yang disajikan secara kreatif dalam bentuk teka-teki silang, tebak tokoh, tebak alat, dan lain-lain. Tujuannya sebagai suplemen pembelajaran fisika dalam kelas.

Buku ke-4, 5, dan 6 merupakan karya buku bersama, yaitu Antologi Guru Penulis, Guru VIP (bersama komunitas Gerakan Nasional Satu Guru Satu Buku), Antologi Puisi Guru (bersama komunitas perkumpulan rumah seni Asnur, dalam rangka mencetak rekor MURI: Gerakan 1000 Guru Menulis Puisi), dan Antologi Guru Penulis (bersama komunitas Guru Pembelajar Provinsi Riau).

Perempuan kelahiran Purworejo itu selain menulis buku, dirinya juga pernah mempublikasikan karya tulisnya dalam jurnal tingkat provinsi ber-ISSN, yaitu Jurnal Al-Mafahim.

Untuk menjaga semangat menulis, ada beberapa kata mutiara yang selalu tersimpan dalam catatan pribadinya yaitu “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya” dari Ali bin Abi Thalib.

Berbagai perlombaan telah ia ikuti seperti, Kompetisi Karya Sastra bertema “Stop The War” Nasional, Penerbit Perahu Litera dan Lomba Cipta Puisi bertema “Arti Sebuah Nama” Nasional, Penerbit Jejak Publisher.

Ia pun pernah meraih penghargaan dari Gubernur Riau bersama Media Guru Indonesia, Pegiat Literasi Provinsi Riau 2018. Juara 2 Guru berprestasi tingkat provinsi Riau dalam ajang Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah 2018 dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dan terakhir Anugerah Guru Penulis dari Bupati Siak melalui PGRI kabupaten Siak.

Selain itu perempuan yang sempat sekolah di Timor-Timor ini telah membuat karya Akademik berupa karya inovasi yaitu, Susunan Rangkaian Pegas sebagai Alat Praktikum Fisika Materi Pembelajaran Hukum Hooke tahun 2015 dan Papan Luncur sebagai Media Praktikum Usaha dan Energi di tahun 2017.***