PEKANBARU - Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Riau, Parisman Ihwan, mengapresiasi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang secara resmi membagikan bantuan sebesar Rp 23 Miliar untuk 77 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) panti asuhan yang tersebar seluruh Riau.

Dikatakan Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru ini, tanggungjawab pemerintah memang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa 'Fakir Miskin dan Anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara'.

"Kita tentu apresiasi Gubernur Syamsuar yang sudah menunjukkan perhatiannya kepada anak-anak di panti asuhan, karena tidak mungkin juga panti asuhan hanya bergantung dengan para donatur saja," ujar pria yang akrab disapa Iwan Fatah ini, Minggu (10/10/2021).

Diakui Iwan, memang ada beberapa panti asuhan yang bisa menghidupi anak-anak asuhnya hanya dari bantuan para donatur, tapi tak sedikit juga panti asuhan yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasional.

Sebagai orang yang pernah menjadi anak yatim di usia dini, Iwan sangat mendukung setiap kebijakan pemerintah yang menyasar anak-anak kurang beruntung ini. Makanya, dia berharap bantuan ini bisa diterima dengan baik.

"Semoga apa yang diberikan ini bisa direalisasikan dengan sebaik-baiknya, saya yakin semangat para pengurus panti sama dengan semangat gubernur, yaitu memberikan kehidupan yang layak untuk anak-anak yatim dan fakir miskin ini," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, penyerahan bantuan sosial permakanan bagi LKSA oleh Gubernur Syamsuar diserahkan secara simbolis kepada lima LKSA perwakilan dari Kabupaten Kampar, Pekanbaru, Kuansing, Pelalawan dan Rokan Hulu, di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Bangkinang Kampar, Jumat (8/10/2021).

Sesuai dengan ketentuan Dinas Sosial Riau, anggaran sebesar Rp23 Miliar ini, akan diserahkan ke masing-masing anak yang ada di dalam panti asuhan. Nilainya sebesar Rp20 ribu per anak, per hari untuk 1 tahun atau 365 hari, maka anak-anak dalam panti dalam satu tahun menerima Rp7,3 juta untuk biasa makan setiap harinya.

“Anak panti ini anak kita semua, karena itu kepada kita menjadi ayah bundanya, kewajiban kita merawatnya. Insya Allah menjadi anak yang berguna. Pengalaman kami di Siak, kami bangga jika ada anak dari panti yang sarjana, menjadi kebahagiaan batin. Kalau ada membuat panti sudah ada yang berhasil menjadi bangga, anak panti menunjukkan kebolehannya dan bermanfaat bagi umat,” ujar Gubri Syamsuar, saat menyampaikan arahan kepada pengurus panti. ***