JAKARTA- Timur Tengah adalah pasar halal tourism yang paling seksi. Outbond setahun lebih dari 140 juta orang. Angka itu, lebih besar dari pasar Tiongkok yang 2015 sekitar 100 juta. Karena itulah, membidik pasar pariwisata dari Jazirah Arab itu menjadi menarik buat Kemenpar.

"Expenditure dan length of stay-nya terbesar di dunia. Rata-rata per kunjungan, Arab Saudi USD 1.750, lalu Uni Arab Emirate (UAE) USD 1.500,? ujar Menpar Arief Yahya, di Jakarta.

Angka itu, lanjut Arief Yahya, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata wisman yang berkunjung di Indonesia, USD 1.200 per visit per orang. Kebetulan Lombok, NTB sudah mendapatkan stempel sebagai ?World Best Halal Destination? dan ?World Best Halal Honemoon.? Setelah Lombok, destinasi halal lain yang sedang dipersiapkan adalah Aceh dan Sumatera Barat. Karena itu, Kemenpar terus mempromosikan Lombok sebagai destinasi baru untuk Halal Tourism, terutama di negara-negara Arab.

"19-25 Maret 2016 nanti, Kemenpar kembali akan menggelar familirization trip (famtrip) lagi dari pasar Timur Tengah. Sebelumnya sudah dilakukan Famtrip, dengan destinasi Lombok. Nanti, giliran sasaran MICE ? Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition,? ujar Arief Yahya.

Detail dari kegiatan mengajak jalan-jalan ke beberapa destinasi halal itu sudah dirancang oleh Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pasar Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Afrika. Di dampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana, Nia menjelaskan bahwa Famtrip ini untuk menjaga ritme industri agar semakin popular di pasar Timur Tengah.

"Programnya" Marhaban Bik", yang artinya, selamat datang pada pelaku Pariwisata. Mereka akan kami undang dan kami sambut, kami akomodir agar mereka lebih tahu potensi pariwisata kita,? lanjut Nia.

Fam Trip adalah program mengundang para pelaku industri dari negara lain untuk ke Indonesia ke destinasi unggulan Indonesia. Yang terdekat adalah Fam Trip 19-25 Maret 2016, mendatang, dengan mengundang 26 orang dari empat kota di Timur Tengah. Tujuannya, Bali, Bandung dan Jakarta untuk wisata MICE.

?Jadi nantinya akan diperlihatkan sarana dan prasarana wisata MICE, dari hotel-hotel yang dikombinasikan dengan keindahan alamnya, gedung-gedung besar yang ada di tiga kota tersebut, mereka akan kami layani dan berikan informasi selengkapnya,? ujar dia.

Keempat kota di Timur Tengah yang diundang adalah, Kuwait, Abu Dhabi, Riyadh dan Qatar. ?Biasanya mereka adalah pelaku-pelaku bisnis Pariwisata termasuk tour and travel, dalam beberapa program Fam Trip lainnya ada juga dengan mengundang media-media luar untuk diperkenalkan Indonesia pada mereka,?ujar wanita yang besar di Malang itu.

Menurut data Kemenpar, Fam Trip di tahun 2016 ini sudah dilakukan sebanyak dua kali. Yakni pada tanggal 22-29 Januari dengan 16 orang dari Arab Saudi. Saat itu yang dibawa adalah para pelaku tour and travel namun dengan melakukan Fam Trip wisata umum.

Belum lama, Kemenpar juga membawa 7 orang dari Inggris ke tanah ai, 5-11 Maret 2016. Kemenpar memperkenalkan wisata MICE dan wisman asal Inggris itu di bawa ke Bali. Pihaknya memang terus mempromosikan tanah air Indonesia ke berbagai negara yang berpotensi besar untuk Pariwisata Indonesia.

Salah satunya adalah, Kemenpar juga akan menggelar pameran Riyadh Travel Show (RTS), 12-15 April 2016. Di even RTS ini akan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang sudah menyewa lahan pameran sebesar 12 Meter persegi, Kemenpar menyewa lahan 24 meter persegi.

Program ini merupakan usaha Kemenpar untuk terus berpromosi ke Timur Tengah khususnya Arab Saudi. Kemenpar akan mempromosikan ke Arab Saudi dengan paket wisata great Jakarta dan semua yang berkaitan dengan wisata yang disukai oleh masyarakat Arab Saudi.

Arab Saudi memang bukan pengunjung yang jumlahnya besar masuk ke Indonesia, namun daya beli dan gaya hidup yang kelas atas, membuat wisatawan Arab Saudi merupakan wisatawan yang besar membelanjakan uangnya di Indonesia. (*/dnl)