PEKANBARU, GORIAU.COM - Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat tinggal dua tahun lagi. Sementara sejumlah atlet andalan Riau 'berbondong-bondong' ingin pindah untuk memperkuat daerah lain pada perhelatan multiiven empat tahunan tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima GoRiau dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau, setidaknya akan ada 23 atlet Riau lagi yang ingin hengkang dari Bumi Lancang Kuning.

Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis, mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, keinginan seorang atlet untuk pindah wajar saja, namun tentu ada faktor yang menyebabkan keinginan untuk pindah itu muncul.

"Kita akan panggil pengprov cabang olahraganya masing-masing. KONI Riau ingin mendengar penjelasan dari pengprov yang bersangkutan," terang Emrizal.

Mantan Asisten II Setdaprov Riau ini menyebutkan, induk cabang olahraga, dalam hal ini pengprov harus melakukan penguatan kepada masing-masing atletnya. Tetapi jangan berlaku sepihak.

Artinya, pengprov menguatkan para atlet untuk tetap membela Riau, sementara keinginan atlet yang selagi itu dalam batas normal juga dipenuhi. Contoh nyata saja, pesenam andalan Riau, M Tri Saputra yang hengkang ke Jawa Timur.

M Tri merupakan salah satu contoh ketidakberdayaan pengprov bersama KONI Riau dengan kepengurusan yang lama mempertahankannya sebagai lumbung medali emas.

Masih banyak atlet andalan Riau lainnya yang sudah dan akan pindah ke daerah lain. Jika dilihat, banyak faktor yang menjadi penyebab kepindahan atlet tersebut. Pertama, ketidaknyamanan dengan sistem program yang diterapkan pelatih.

Kemudian kurang seriusnya pengprov cabor dalam upaya pengembangan kualitasnya sebagai atlet, apakah karena minimnya inisiatif untuk memberangkatkan mereka uji coba ke daerah lain atau bahkan karena tidak pedulinya pengprov yang bersangkutan dengan atlet.

Selanjutnya jelas mengenai uang saku atau gaji. Bisa saja daerah lain menawarkan gaji yang lebih besar setiap bulannya, ditambah dengan iming-iming pembelian awal yang cukup besar.

"Mana yang bisa kita pertahankan akan kita pertahankan, mana yang tidak kita lepas," pungkas Emrizal.

Maksudnya, atlet yang dinilai masih potensial untuk mendulang medali beberapa tahun ke depan akan tetap dipertahankan. Sementara sebaliknya, mereka yang dinilai tidak potensial lagi, minimal pada PON di Jawa Barat mendatang akan dilepas.***