BENGKALIS-GORIAU.COM - Pembaca GoRiau.com yang suka mengonsumsi ikan sarden, mungkin bisa membayangkan bagaimana nasib yang dialami para penghuni Lapas Kelas II A Bengkalis. Betapa tidak, kapasitas Lapas yang diperuntukkan bagi 174 napi, terpaksa dihuni 974 napi. Persis tidak jauh beda seperti ikan sarden yang disusun rapat-rapat dalam kaleng.

Kondisi ini diperparah lagi dengan minimnya petugas lapas (sipir). Untungnya, dengan segala keterbatasan itu, Lapas Bengkalis hingga saat ini  termasuk masih aman dari keributan napi maupun kasus napi kabur.

Kalapas Bengkalis Bawon, pekan lalu, mengatakan, kendati jumlah tahanan tak sebanding dengan jumlah kamar yang ada dan minimnya petugas jaga, namun tingkat keamanan sangat maksimum dilakukan.

"Memang jumlah warga binaan sudah sangat tidak sebanding dengan kapasitas kamar yang tersedia. Demikian pula petugas kita juga jauh dari jumlah ideal, namun demikian, tingkat keamanan sangat maksimum dilakukan. Dan Alhamdulillah selama ini tak ada kejadian luar biasa ataupun keributan yang terjadi," ungkapnya.

Satu petugas harus membawahi pengamanan 200 orang napi, sementara standarnya 2 napi diawasi 1 orang petugas. Pihak Lapas juga terpaksa memutasikan napi ke  Lapas lainnya di Riau, karena memang sudah tak memadai lagi untuk dimuat-muatkan.

Terkait kurangnya petugas pengamanan,pihaknya juga minta penambahan ke Kanwil Dpekumham Riau. Dan rencananya akan ada penambahan 4 orang petugas yang akan ditempatkan di Lapas Bengkalis.

Depkumham sendiri, jelas Bawon, belum ada anggaran untuk perluasan Lapas. Yang jadi harapan, adanya bantuan dari pemerintah setempat.

"Alhamdulillah Pemkab Bengkalis tahun 2013 lalu membantu  pembangunan tambahan gedung untuk kamar tahanan, namun hingga saat ini bangunan itu belum bisa dipakai, karena belum serah terima disamping juga halamannya belum disemnisasi. Jika bangunan bantuan Pemkab Bengkalis bisa dipakai, setidaknya dapat mengurai kepadatan napi. Bangunan baru itu terdiri dari 16 kamar, masing-masing kamar berisi 12 orang.(jfk)