JAKARTA -- Jumlah daerah berstatus zona merah (tingkat penularan tinggi) dan zona oranye (penularan sedang) Covid-19 meningkat pekan ini. Sebaliknya, jumlah daerah zona kuning dan hijau malah berkurang.

Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021).

''Secara umum kondisi zonasi risiko pekan ini menunjukkan perkembangan ke arah yang tidak diharapkan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kabupaten/kota di zona merah dan zona oranye,'' ujar Wiku.

Wiku menjelaskan, jumlah daerah berstatus zona merah meningkat dari 43 menjadi 44.

Sementara, jumlah daerah dengan status zona oranye meningkat dari 346 menjadi 359.

''Sebaliknya, daerah berstatus zona kuning dan zona hijau yang seharusnya terus diupayakan agar bertambah jumlahnya malah mengalami penurunan,'' ungkap Wiku.

''Daerah zona kuning (risiko rendah) jumlahnya menurun dari 109 kabupaten/kota menjadi 96 kabupaten/kota,'' lanjutnya.

Sedangkan daerah berstatus zona hijau (tak ada penularan/tak terdampak) jumlahnya menurun dari 12 menjadi 11 kabupaten/kota.

Wiku menjelaskan, kondisi zonasi risiko Covid-19 ini berdasarkan tiga indikator, yakni epidemiologi, kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.

''Meski pada pekan ini terjadi penurunan kasus, tetapi zonasi risiko mengalami pergeseran ke arah yang lebih berisiko,'' kata Wiku.

''Apa artinya ? Ini menunjukkan bahwa penurunan kasus saja tidak cukup membuat kabupaten/kota bergeser zonasinya ke arah kurang berisiko,'' lanjutnya.

Menurutnya, diperlukan konsistensi dalam upaya penanganan kasus yang masih ada agar dapat menurunkan kematian dan meningkatkan kesembuhan.***