YOGYAKARTA – Bupati Kepulauan Meranti, H. Muhammad Adil mengikuti persiapan kenaikan pangkat menjadi Abdidalem Kaprajan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan mendapatkan gelar Kanjeng Mas Tumenggung.

Persiapan diawali dengan mengikuti gladi bersih tata cara dan tahapan pertemuan menghadap Raja Wisudhan Abdidalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jumat,(20/5/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan di Bangsal Kemandhungan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini dihadiri kurang lebih 70 peserta dari beberapa daerah di Indonesia.

Bupati Adil mengaku sangat menikmati proses gladi (latihan) ini dan sangat bersyukur dapat hadir dalam kegiatan tersebut.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa ikut dan belajar banyak tentang budaya sendiri, walaupun saya sempat keringatan, kesemutan, tapi saya sangat senang" Ucapnya.

Adil juga menyampaikan kepada masyarakat yang ada di Meranti khususnya suku Jawa bisa lebih tau tata cara dan adat dari asal sendiri, mulai dari cara duduk, berdiri, dan tata krama yang sebenarnya.

"Saya harap masyarakat Meranti khususnya suku Jawa bisa lebih mengerti adat dan tata krama suku sendiri, dan dari sini saya jadi tau semuanya, karena eyang saya berasal dari sini" kata Adil lagi.

Acara Wisudhan Abdidalem akan dilaksanakan pada hari Selasa Wage, tanggal 7 Dzulkaidah Tahun Alif 1955 dalam Kalender Jawa atau tanggal 7 Juni 2022 Nanti di Karaton ngayogyakarta Hadiningrat Tepas Dwarapura.

"Mudah-mudahan acara penobatan nantinya bisa lancar dan saya bisa menjalankan gelar saya dengan baik dan amanah," pungkasnya.

Ditempat yang sama, KRT(Kanjeng Raden Tumenggung) Wijoyo Pamungkas, yang merupakan instruktur dalam gladi tersebut menjelaskan tahapan ini merupakan hal yang sangat penting, karena penyerahan SK (Kekanjengan) di kerajaan berbeda dari pemerintahan.

"Tahapan latihan sudah kita lakukan empat hari ini, dan kegiatan ini sangat penting, penyerahan SK nanti sangat berbeda dari cara pemerintahan, ini kerajaan atau kesultanan, jadi adat dan tata caranya sangat berbeda, dari duduk, jongkok, sembahan hingga mundur kebelakang," jelasnya.

Wijoyo juga mengatakan kegiatan juga diikuti beberapa instansi pemerintah diberbagai daerah, bahkan diluar garis keturunan Kesultanan Abdidalem.

"Pemberian gelar ini juga bisa diikuti oleh kepala daerah yang tidak memiliki garis keturunan Kesultanan atau Abdidalem, diluar itu juga bisa, asal dia pemangku jabatan di daerahnya, dan untuk tahun ini banyak kepala daerah yang ikut, selain dari Bupati Meranti dan Bupati serta wakil Bupati Sleman Jogja" pungkasnya.

Dalam acara tersebut Bupati Muhammad Adil menggunakan Busana Abdidalem Laki-laki: Busana Pranakan Lengkap (Udheng, Dhuwung, Lonthong, Kamus, Bawahan Kain Nyamping Bermotif Gagrak Ngayogyakarta dengan Lipatan Wiru Engkol).