PEKANBARU – Meski sudah menjadi Kotamadya sejak dimekarkan dari Kabupaten Bengkalis sejak tahun 1999 lalu, Kota Dumai ternyata masih memiliki berbagai persoalan, yang paling krusial adalah masalah pengangguran.

Anggota DPRD Riau dari Dumai, Yanti Komala Sari, mengatakan, Kota Dumai merupakan kota yang cukup maju karena ada banyak investasi masuk ke Dumai, ini disebabkan oleh posisi Dumai yang sangat strategis dan berdekatan dengan Selat Malaka.

Sayangnya, perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi di Dumai masih belum bisa mengakomodir anak-anak Dumai, sehingga angka pengangguran masih sangat tinggi dan menjadi keluhan para orang tua.

Mestinya, kata Politisi Golkar ini, perusahaan harus memaksimalkan potensi tenaga lokal. Karena, dia mendapat laporan ada warga yang rumahnya berada di samping perusahaan, tapi tidak bisa bekerja disana.

"Kan miris kita, dia tetanggaan dengan perusahaan, tapi dia tak bisa bekerja disana, ada saya dapat laporan seperti ini," ujarnya, Jumat (29/4/2022).

Yanti meminta, perusahaan harus bisa mengakomodir anak-anak Dumai supaya roda perekonomian tetap berjalan. Karena ini nantinya akan berdampak pada aktivitas perusahaan itu sendiri.

"Kita khawatir, kalau pengangguran tak segera diatasi, itu akan berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas. Kalau angka kriminalitas tinggi, investor pasti terganggu," terangnya.

Untuk itu, dia mengharapkan agar rekrutmen terhadap tenaga lokal lebih dimasifkan lagi, dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan pencari kerja tersebut, atau diberi pelatihan terlebih dahulu.

"Rata-rata yang tamat sekolah itu kan belum ada skil, perusahaan harus menyediakan fasilitas untuk mereka. Dibagi nanti berdasarkan potensi bidang mereka. Kalau sudah punya skil, tak ada alasan perusahaan tak menerima anak lokal lagi," tegasnya.***