PEKANBARU - Calon tunggal Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Agung Nugroho, menegaskan, Musyawarah Daerah (Musda) ke-V Demokrat Riau merupakan keinginan semua pemilik suara, yakni Ketua DPC yang ada di Provinsi Riau.

Semua pemilik suara, kemudian bersepakat untuk memilih Agung Nugroho yang juga Ketua DPC Demokrat Pekanbaru sebagai calon ketua tunggal DPD Demokrat Riau.

"Demokrat ini ada di 12 cabang kabupaten kota se-Riau, semua menyatakan mendukung satu calon, sehingga calon lain tak dapat suara, ini sudah sesuai dengan AD/ART," ujarnya, Selasa malam (30/11/2021).

Terkait percepatan Musda ini, sambung Agung, bukanlah kehendak dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) seperti yang disampaikan oleh kubu Asri Auzar. Namun, ini adalah kehendak pemilik suara atau Ketua DPC.

GoRiau Surat Aspirasi dari DPC untuk
Surat Aspirasi dari DPC untuk pelaksanaan Musda.
Aspirasi percepatan Musda dari pemilik suara ini, kata Agung, ternyata tak direspon dengan baik oleh DPD selaku pihak yang diminta melaksanakan Musda. Dimana, tiga kali disurati supaya melaksanakan Musda, DPD malah meminta Musda ditunda terus.

"Nah ini menjadikan pemilik suara gelisah, karena mereka juga mau melakukan proses konsolidasi di tingkat cabang," tuturnya.

"Dan DPC terus meminta DPP untuk melaksanakan Musda dan sesuai tanggal yang ditetapkan oleh DPP kami menyelenggarakan Musda," tuturnya.

Lebih jauh, Agung juga menyinggung soal pernyataan Asri yang mengatakan bahwa SK kepengurusannya akan habis tahun 2022, menurut Agung, dia sendiri tak bisa memastikan kapan SK dia dikeluarkan.

"Saya kan belum jadi ketua, masih ada tahapan fit and proper test dengan Ketua Umum, Sekjend, Kepala BPOKK, jadi bisa saja nanti SK saya keluarnya tahun 2022 juga," pungkasnya.

Sebelumnya, juru bicara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Riau, Muzammil, mengatakan, tidak ada pendzaliman dalam pelaksanaan Musda ini, dan ini sudah sesuai dengan aturan-aturan yang ada di partai, baik AD/ART ataupun Peraturan Organisasi (PO).

"PO nomor 2 tahun 2021 itu berbunyi untuk persiapan menghadapi Pemilu 2024, perlu segera dilakukan konsolidasi di tingkat daerah, setelah Musda ini nanti akan ada Muscab, dan seterusnya. Itu untuk persiapan 2024," terangnya. ***