PEKANBARU - Persoalan Pembagian Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru untuk masyarakat yang terdampak Virus Corona (Covid-19) masih terus menimbulkan gejolak. Padahal Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh Pemko Pekanbaru sejak (17/04/2020) akan berakhir 2 hari lagi.

Seperti halnya dari ribuan data yang diajukan 12 RW di Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai, hanya puluhan orang yang mendapatkan bantuan tersebut. Bahkan ada satu RW disana yang hanya mendapat satu bantuan saja.

Menanggapi ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri mempertanyakan kinerja dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru yang dinilai banyak melakukan kesalahan dalam mendata masyarakat. 

"Data mana yang Dinsos pakai, rapat lebih dari dua bulan masa satu RW hanya satu warga yang dapat Bansos. Lebih parah lagi ada pula orang yang sudah Meninggal puluhan tahun masuk dalam daftar penerima bantuan, itu saya temukan" kata Aidil Amri, Selasa (28/04/2020). 

Aidil juga mengaku mendapat laporan keluarga yang sudah menjadi Pasien Dalam Pantauan (PDP) maupun yang sudah dalam status positif terinfeksi Covid-19 juga tidak mendapatkan bantuan dari Pemko Pekanbaru. 

"Ini akibat semuanya di tutupi. RT dan RW bahkan lurah yang ingin meminta data masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) juga tak diperkenankan Dinsos. Ada apa ini dengan Dinsos kenapa berat memberikan data PKH," tegasnya. 

Lanjut Aidil berharap agar Pemko Pekanbaru untuk serius menanggapi hal ini, "kasihan RT dan RW yang sudah bekerja siang malam, tapi yang didapati untuk warganya seperti ini," pungkasnya. (don)