SARILAMAK - BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, mencatat adanya 46 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kabupaten Limapuluh Kota. Warga tersebut kini mengungsi ke tempat aman.

 

Dikutip dari TribunPadang.com, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol mengatakan, saat ini ada enam kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

"Untuk warga yang rumahnya terdampak banjir ada 46 kepala keluarga di Kabupaten Limapuluh Kota," katanya Selasa (10/12/2019).

Enam kecamatan yang terendam banjir tersebut adalah Kecamatan Harau, Kecamatan Bukit Barisan, Kecamatan Mungka, Kecamatan Suliki, Kecamatan Lareh Sago Halaban, dan Kecamatan Payakumbuh.

"Sedangkan untuk rumah warga yang terkena dampak banjir terjadi di Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau, ada 21 kepala keluarga yang terkena dampak banjir di situ," kata Rahmadinol.

Sedangkan di Kecamatan Lareh Sago Halaban, ada 24 rumah warga yang mengalami dampak banjir, yang terjadi di Jorong Kubang Rasau, dan Nagari Balai Panjang.

"Ada juga satu unit rumah di Jorong Lareh Nan Panjang, Nagari Batu Payung yang terendam juga," tambahnya.

Sementara itu, data dari BPBD Sumbar menyebutkan, ada tiga kabupaten yang mengalami bencana akibat curah hujan cukup tinggi di wilayah Sumatra Barat.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan, tiga kabupaten tersebut adalah Kabupaten Limapuluh Kota yang mengalami banjir dan tanah longsor, lalu Kabupaten Sijunjung mengalami tanah longsor, dan Kabupaten Pasaman yang mengalami longsor serta pohon tumbang di sejumlah tempat.

"Banjir mengakibatkan rumah warga dan lahan pertanian terendam, dan ada juga jalan penghubung yang amblas. Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa. Sedangkan untuk kebutuhan warga yang mengungsi di antaranya tenda, selimut, tempat tidur lapangan, dan makanan," ujarnya Selasa (10/12).

Untuk tanah longsor di Kabupaten Sijunjung, tanah longsor melanda tiga kenagarian, yaitu Nagari Tanjung Gadang, Nagari Taratak Baru Utara, dan Nagari Durian Gadang.

Material longsor sempat menutupi badan jalan, namun cepat dibersihkan. Selain itu, alat berat juga disiagakan di daerah rawan. (tpc)