JAKARTA - Dua smartphone Samsung Galaxy A Series terbaru memiliki kelas yang sedikit berbeda. Samsung Galaxy A7 berada pada segmen mid-range dan Samsung Galaxy A9 ada di kelas mid-high, atau disebut sebagai semi-flagship.

Head of IT & Mobile Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, Denny Gallant menyatakan, pasar mid-high ini mulai ada, saat Samsung Galaxy A8 dan Samsung Galaxy A8 Plus diluncurkan awal tahun ini.

''Jadi, tahun ini A8 dan A8 Plus berpikir segmennya gimana nih, karena premium belum sementara harga segmen di bawahnya juga ada,'' ujar Denny di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat 12 Oktober 2018.

IT & Mobile Senior Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, Selvia Gofar menyatakan, kelas middle dan flagship memang saat ini, memiliki perbedaan harga yang mencolok. Dia menuturkan salah satu alasannya, karena nilai tukar mata uang saat ini.

Namun, dia menjelaskan, untuk flagship tetap pada smartphone Samsung seri Galaxy S dan Galaxy Note. Sedangkan Seri Galaxy A, mulai menjadi lebih lebar sejak peluncuran Samsung Galaxy A8 itu.

''Tadinya benar-benar mid segmen, nah ini kita upgrade ke semi flagship. Untuk mendapatkan hal yang lebih, yang mana ada satu segmen mereka mau mendapat fitur seperti flagship tapi affordable,'' kata Selvia.

Denny mengungkapkan, analisis awal saat rilis Samsung Galaxy A8 dan Samsung Galaxy A8 Plus malah ada perkembangan pengguna di kelas tersebut. Penggunanya bukan hanya kalangan milenial, tetapi berkembang ke level premium.

Walaupun Samsung Galaxy A8 dan Samsung Galaxy A8 plus berada di kelas semi-flagship, Denny mengklaim, produk diterima baik oleh masyarakat.

Dia menyatakan, untuk smartphone harga Rp6-8 jutaan, Samsung merebut 80 persen pangsa pasar. Itulah mengapa kelas mid high atau semi flagship dihadirkan lagi untuk Samsung Galaxy A9. Dia juga menjelaskan, harganya akan berada di atas Samsung Galaxy A7 yakni Rp 4,5 jutaan.

''Kemudian, untuk A9 ini kita positioning harganya di atas A7, karena kan dari speknya itu lebih bagus,'' kata Denny. ***