YERUSSALEM - Aparat keamanan Israel akhirnya menyingkirkan pemindai logam di depan pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa, yang selama sepekan terakhir memicu ketegangan antara Israel-Palestina.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa 25 Juli 2017, kabinet Israel memutuskan menyingkirkan pemindai logam dari gerbang Al Aqsa setelah rapat kedua pada Senin malam.

Keputusan ini diambil setelah desakan dari berbagai pihak terhadap Israel untuk meredakan ketegangan di Al Aqsa dan Tepi Barat.Raja Abdullah II dari Yordania, penjaga Masjid Al Aqsa dan kompleks Haram Al Sharif, sengaja membahas ketegangan di wilayah tersebut dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia menegaskan pentingnya pemindai logam itu disingkirkan dari lokasi suci umat Muslim tersebut.

Pada Senin pagi, Utusan Khusus PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov mendesak semua pihak terkait untuk menyelesaikan krisis sebelum Jumat pekan ini, agar konflik tidak semakin melebar dan memanas.“Bahaya akan semakin mengancam keamanan jika hingga salat Jumat mendatang belum ada solusi,” kata Mladenov kepada wartawan seusai sidang Dewan Keamanan PBB.Namun, keputusan Israel untuk menyingkirkan pemindai logam dinilai belum cukup. Imam besar Al Aqsa Sheikh Najeh Bakirat, pada Selasa dini hari menegaskan bahwa ketegangan di Al Aqsa akan terus memanas selama kamera pengawas yang baru saja dipasang oleh aparat Israel tidak segera disingkirkan.Sedikitnya lima warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan dengan aparat Israel akibat aturan keamanan sepihak yang diterapkan negara Zionis itu di Al Aqsa.Tiga warga Israel juga dilaporkan tewas ketika seorang warga Palestina menikam mereka di rumah di wilayah pemukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat.Seluruh Insiden ini terjadi sejak Israel memasang pemindai logam di pintu masuk Masjid Al Aqsa menyusul kematian dua polisi Israel keturunan Druze oleh tiga warga Palestina pada 14 Juli.AL JAZEERA | WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI