DURI - Sebulan belakangan kantor UPT Dinas Sosial Mandau sangat ramai didatangi masyarakat yang ingin mengurus surat rekomendasi untuk pengurusan BPJS Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Tentunya staf maupun honorer yang ada sangat disibukkan dengan hal tersebut khususnya dalam memberikan pelayanan.

Menurut informasi yang diterima GoRiau.com (GoNews Grup) dari masyarakat yang enggan namanya disebut, salah seorang honorer UPT Dinas Sosial Mandau, Kamis (23/2/2017) siang kemarin melontarkan kata-kata kasar kepada masyarakat.

"Warga itu datang minta surat rekom untuk BPJS nya, lalu ibuk di UPT Dinas Sosial itu marah-marah sampai bilang Anji** dan Pant** kepada masyarakat. Padahal dia kan tugasnya memang melayani masyarakat yang datang berurusan. Harusnya ramah tidak arogan begitu. Dia juga melempar buku berkas di depan warga tersebut," kata warga yang mengaku shock saat mendengar kata-kata kotor dilontarkan honorer tersebut dengan nada yang cukup lantang.

Tak hanya itu, saat kejadian banyak masyarakat yang ada di ruangan kantor UPT Dinas Sosial Mandau juga menyebutkan bahwa honorer yang dimaksud sudah sering tidak ramah dalam melayani masyarakat.

"Kadang nada suaranya tinggi, bahkan pernah bilang bahwa masyarakat nyinyir karena selalu bertanya. Padahal harusnya kalimat itu tidak terucap olehnya, tetapi kenapa selalu terucap. Kalau tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat keluar saja dari pekerjaan yang sekarang," ujar warga yang juga pernah dibentak oleh honorer tersebut dan minta pimpinannya memecat saja tenaga honorer yang tidak sopan berbicara itu.

Informasi yang diterima GoRiau.com (GoNews Grup) ini pun dibenarkan oleh Kepala UPT Dinas Sosial Mandau, Hj Tengku Farida. Bahkan beliau juga mendengar ujaran kasar tenaga honorer tersebut meskipun melalui sambungan seluler.

"Iya, memang saya dengar kata-kata itu. Saat warga Balai Makam, Musmulyadi kemarin berbicara dengan saya melalui hpnya tenaga honorer tersebut. Dia minta di bantu untuk dikeluarkan rekom BPJS nya, dan saya sudah memberikan penjelasan kepadanya saat itu," kata Tengku Farida.

Kalau menurut aturannya, lanjut Farida, tenaga honorer itu sudah benar dalam menjalankan tugasnya yakni tidak mengeluarkan rekom BPJS kepada masyarakat yang tidak memiliki syarat yang lengkap. Tetapi kata-kata kotor dan emosinya dalam melayani masyarakat itu yang tidak benar.

"Saya sudah berikan peringatan kepadanya saat itu juga melalui hp, karena saya sakit dan tidak masuk kantor. Terkait keluhan warga soal honorer ini memang sudah banyak sekali masuk kepada saya sejak saya menjadi kepada UPT Dinas Sosial dan yang bersangkutan juga sudah beberapa kali kita berikan teguran dan tidak kita bolehkan melayani masyarakat untuk menghindari terjadinya hal-hal diluar kendali seperti kemarin," kata Tengku Farida.

Sementara itu tenaga honorer yang di maksud, Jumat (24/2/2017) pagi tidak ada di kantor karena meninjau korban rumah kebakaran. Diketahui yang bersangkutan meski sudah lama menjabat, masih berstatus honor Dinas Sosial.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Sosial Bengkalis, Darmawi saat dikonfirmasi terkait perilaku honorer UPT Dinas Sosial ini menyatakan akan menyelesaikan masalah ini dengan segera.

"Pemberhentian atau pemecatan itu ada prosesnya. Biar diselesaikan di internal dulu," kata Darmawi yang kaget mengetahui ada tenaga honorer di UPT Dinas Sosial yang memberikan pelayanan dengan bahasa tidak manusiawi tersebut. *** #Klik di Sini Baca Berita BENGKALIS