PEKANBARU - Diantara keramaian pasar murah Ramadan di halaman Kantor Gubernur Riau, ada stand Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) asal Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, yang memamerkan hasil tanaman ubi raksasanya. Ubi kayu hasil stek dari jenis ubi manggalo (ubi karet, red) dengan adira empat, ini memiliki berat kurang lebih satu kwintal hingga 1,5 kwintal perbatangnya.

"Ubi Palas ini sudah kita produksi sejak tahun 2003 lalu. Butuh waktu sebelas bulan sebelum dipanen," ungkap Ketua Gapoktan, Awaldi Hasibuan kepada GoRiau.com, Kamis (23/6/2016) di Pekanbaru.

Saat ini, setidaknya ada 180 batang yang telah tertanam. Setiap kali memanen, harus ada enam orang yang beraksi. Dengan penuh hati-hati, ubi akan digali dengan cara mengurutkan panjang akar ubi menjalar. Jika tidak dilakukan dengan demikian, maka ubi akan tertinggal di dalam tanam.

"Ini kan makan tempat buat nanamnya, satu batang bisa makan tempat 3x3 meter. Kita mau kembangkan, nambah lahan lagi," terangnya.

Hasil tanaman ubi nya ini diolah menjadi tepung mokaf untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan olahan, seperti Bolu Kemojo, Brownies dan Steak Cripsi. ***