SIAK - Usaha sarang burung walet yang kian menjamur saat ini di Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Riau, sangat dirasakan dampak negatif oleh masyarakat yang bermukim di sekitar bangunan. Seperti, adanya polusi suara yang dihasilkan dari peralatan sound system atau pengeras suara pemanggil burung walet.

"Suara kaset dari sarang burung walet ini terlalu keras dan mengganggu masyarakat setempat," kata Lurah Kampung Dalam, Andri Fauzar saat rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Siak yang berlangsung di gedung Tengku Mahratu, Jumat pagi (21/2/2020).

Lurah mengatakan, masyarakat sekitar bangunan walet sebelumnya sudah melayangkan surat resmi tentang keberatan suara sound system yang begitu nyaring berasal dari rumah walet di lokasi mereka kepada pihak Satpol PP Siak.

"Kalau kami yang langsung menyampaikan keluhan ini kepada pengusaha walet tentunya akan terjadi hal yang mungkin tidak diinginkan. Maka itu, kami layangkan surat ke Satpol PP untuk memberikan tindakan tegas terkait itu," sebut Andri.

Bahkan, kata Lurah, suara nyaring dari kaset walet yang diputar pemiliknya itu sangat mengganggu ibadah salat subuh masyarakat di sekitar bangunan sarang burung walet.

"Ini yang sudah lama sangat meresahkan masyarakat kami di Kampung Dalam. Kami mohon ada tindakan," ujarnya lagi.