PEKANBARU - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma'ruf Amin terharu saat menerima gelar 'Bapak Ekonomi Syariah di Indonesia' dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska).

Ma'ruf Amin mengenang, bahwa saat itu ekonomi syariah baru dari keinginan para ulama untuk melindungi umat supaya tidak bermuamalah yang tidak sesuai syariah. Terutama dalam proses transaksi perekonomian, salah satunya seperti perbankan yang tidak lepas dari sistem bunga atau riba yang diharamkan oleh Allah.

Hingga akhirnya, masalah riba ini pun dibahas dalam Lokakarya MUI tahun 1990. Dari sana, MUI merekomendasikan harus ada bank tanpa bunga atau sistem perbankan syariah dan menyatakan bahwa riba bank adalah haram.

"Sebenarnya di dalam proses pengembangan kemajuan ekonomi syariah di Indonesia ini, saya hanya merupakan bagian salah satu baut atau sekrup dari poses pengembangan itu," kata Ma'ruf Amin di aula lantai 5, Rektorat UIN Suska, Jumat (6/3/2020).

Oleh karena itu, kata Ma'ruf, pemberian gelar ini sebagai penghormatan yang sangat luar biasa yang pernah ia terima.

"Saya ucapkan terimakasih kepada UIN Suska yang telah memberikan gelar ini. Saya menganggap pemberian gelar ini menjadi suatu penghormatan yang sangat luar biasa kepada saya," ucapnya.

Sementara itu, Rektor UIN Suska Riau, Prof Akhmad Mujahiddin mengatakan, bahwa gelar ini sengaja disematkan kepada Wapres Ma'ruf Amin sebagai bentuk apresiasi pihaknya sebagai keluarga besar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Di mana, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memberikan gelar doctor honoris causa dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah memberikan gelar Profesor kepada Wapres Ma'ruf Amin.

"Oleh karena itu, UIN Suska Riau menganugerahi gelar kepada Wapres sebagai Bapak Ekonomi Syariah Indonesia. Anugerah ini diberikan atas karya dan peran Wapres dalam pengembangan ekonomi Syariah di Indonesia yang kami lihat dan pelajari," kata Rektor UIN. ***