MANADO -- Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sangihe Helmut Hontong meninggal dunia dalam penerbangan pesawat Lion Air rute Denpasar-Makassar, Rabu (9/6/2021). Dikabarkan, dari mulut dan hidung Helmut keluar darah.

Dikutip dari detikcom, bahwa keluar darah dari mulut dan hidung Helmut, dibenarkan ajudannya, Harmen Rivaldi Kontu. Diceritakan Harmen, sebelum meninggal, Helmut sempat memberitahunya jika dirinya merasa pusing. Pada saat itu, dia diminta menggosokkan minyak kayu putih di bagian belakang dan leher.

''Sekitar 5 menit itu saya lihat bapak langsung tersandar. Saya panggil dan kore-kore (colek) namun sudah tidak ada respons lagi. Saya langsung panggil pramugari, namun tetap bapak tidak ada respons. Kemudian keluar darah lewat mulut. Tak lama kemudian darah keluar dari hidung,'' kata Harmen ketika dimintai konfirmasi detikcom di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (9/6/20212).

Harmen mengatakan, setelah keluar darah, ada seorang pramugari yang meminta bantuan. Menurut dia, pramugari tersebut menanyakan apakah ada dokter atau tenaga medis yang ikut dalam penerbangan itu. Kata Harmen, karena ada dokter, makanya Wabup Helmut langsung dibawa ke bagian belakang untuk mendapatkan penanganan medis.

''Pas itu pramugari langsung meminta tolong jika ada dokter atau paramedis yang ikut dalam penerbangan ini. Jadi langsung diarahkan ke bagian belakang pesawat. Saat itu nadi bapak dipompa supaya ada pernapasan, tapi bapak memang ndak (tak) ada respons. Terus mereka mengecek nadi bapak, kan mau tahu detak jantung, tapi mulai melambat,'' jelasnya.

Selain itu, Harmen yang duduk di samping Wabup Helmut itu mengatakan, tindakan terakhir yang diambil dokter di dalam pesawat yaitu diberikan suntikan guna memacu jantungnya. Namun nadinya tak ditemukan akhirnya pemberian suntikan dibatalkan.

''Jadi tindakan terakhir dari dokter itu mau suntik adrenalin untuk pacu jantung. Cuma pas cari nadi bapak karena mungkin bapak sudah kolaps sudah tak dapat nadi bapak. Cari beberapa tempat tidak dapat, jadi mereka batalkan itu suntik. Jadi keterangan dokter di pesawat cuma itu yang bisa dibuat, kemudian alat-alat tidak ada yang memadai sambil menunggu turun di Makassar masih 30 menit lagi untuk landing,'' ujar dia.

Tak lama setelah landing, Wabup Helmut langsung ditangani pihak dokter dari Bandara Hasanudin Makassar. Menurutnya, setelah diperiksa dokter kemudian menjelaskan jika Wabup Helmut telah meninggal dunia.

''Pas tiba di Makassar dokter karantina kesehatan naik di pesawat cek kondisi bapak. Memang waktu di pesawat kedua dokter sudah periksa tangan bapak mulai pucat. Sampai di ruangan masih diperiksa lagi. Menurut pandangan medis, kalau gejala-gejala itu tandanya orang sudah meninggal," kuncinya.

Tutup Usia di Udara

Sebelumnya diberitakan, Wakil Bupati (Wabup) Sangihe Helmut Hontong meninggal dunia di udara. Helmut Hontong tutup usia saat terbang dari Denpasar, Bali ke Makassar. Helmud menumpangi pesawat JT740 dengan nomor kursi 25E. Dia ditemani ajudannya, Harmen Kontu, yang duduk di kursi nomor 25F.

''Pukul 16.17 saat di Bandara Hasanudin Makassar, dokter dan perawat segera naik ke pesawat untuk mengecek kondisi Bapak Helmut yang sudah tidak sadarkan diri,'' kata Pejabat Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sangihe, Maya Budiman, Rabu (9/6/2021) seperti dilansir Antara.

Pesawat JT-740 berangkat pukul 15.08 Wita dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, pada 16.08 Wita.

Sekitar pukul 15.40 Wita Helmut Hontong Memerlukan Penanganan Medis Helmut Hontong memerlukan pertolongan medis lebih lanjut di tengah perjalanan. Awak kabin pun melakukan pemeriksaan.

''Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/SFA) bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang. Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis,'' kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan, Kamis (10/6/2021).

Awak kabin pun memberikan pertolongan darurat dengan memasangkan tabung oksigen kepada Helmud Hontong serta melonggarkan pakaian yang mengikat ketat. Pilot kemudian berkoordinasi dengan ATC untuk meminta landing di bandara terdekat.

Pada pukul 16.10 Wita petugas layanan darat Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin menghubungi tim medis. Saat mendarat, tim medis bandara langsung melakukan penjemputan dari pintu bagian belakang pesawat. Namun, penumpang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

''Pesawat mendarat pada 16.17 Wita, ketika posisi pesawat sudah sempurna dan berada di landas parkir (apron) tim medis bersama petugas Lion Air melakukan penanganan dan penjemputan dari pintu pesawat bagian belakang, kemudian dilakukan pemeriksaan dan pertolongan,'' ujar Danang.

''Lion Air mendapatkan informasi dari pihak tim medis, bahwa penumpang inisial HH meninggal dunia. Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Lion Air mengucapkan dukacita mendalam atas meninggalnya penumpang HH. Petugas Lion Air di Makassar bersama pendamping membantu proses pengurusan jenazah HH di rumah sakit,'' lanjut Danang.***