JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Andi Najmi Fuaidi menegaskan poster dan polling online terkait Konvensi Capres NU 2024 yang beredar di media sosial merupakan kabar bohong atau hoaks.

Dalam poster di media sosial itu tertulis penyelenggara konvensi adalah Tim Sembilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Itu (poster dan polling) hoaks. Saya pastikan tidak ada tim sembilan dari PBNU untuk konvensi Capres NU 2024," kata Andi seperti yang dikutip GoNews.co dari situs NU Online, (6/6/2021).

Andi menjelaskan bahwa agenda Konvensi Capres NU itu tidak akan pernah terjadi. Terlebih, sampai saat ini posisi NU sebagai masih berstatus sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah atau organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.

Ia menegaskan bahwa NU bukan lembaga politik yang berpolitik praksis seperti layaknya partai politik.

"NU ini organisasi sosial keagamaan yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Demikian kalau kita mau mengacu pada putusan Muktamar terakhir yang tidak diubah. Itu ada di dalam anggaran dasarnya. Secara organisasi seperti itu," kata dia.

Meski demikian, Andi menyatakan bahwa NU tidak pernah melarang para anggota atau warganya untuk berpolitik praktis. Bahkan, menganjurkan seluruh warga NU untuk mempergunakan hak politiknya dalam persoalan politik praktis karena dilindungi oleh undang-undang.

"Kalau larangan [berpolitik praktis] tidak ada karena itu hak pribadi masing-masing. NU tentu tidak bisa menilai seseorang melanggar atau tidak dalam penggunaan hak politiknya. Karena sekali lagi NU itu bukan institusi atau lembaga politik," kata dia.

Tidak jelas siapa yang awalnya menyebarkan poster tentang Konvensi NU. Poster itu bertuliskan 'Sukseskan Konvensi Capres NU 2024'.

Poster tersebut turut menampilkan foto Ketum PBNU Said Aqil Siraj, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, hingga Yenny Wahid. Tak hanya itu, tampak foto Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.***