DUMAI-Walikota Dumai Paisal meninjau vaksinasi perdana untuk anak usia 6 - 11 tahun di Mapolres Dumai, Senin (17/1/2022).

Kegiatan yang diselenggarakan Polres Dumai bekerjasama dengan Dinas Kesehatan tersebut merupakan vaksinasi anak untuk usia 6-11 tahun dalam rangka melindungi anak dari Covid-19.

Selain itu, untuk meningkatkan rasa percaya diri orang tua ketika anak akan memulai pembelajaran tatap muka di sekolah. Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun telah dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota.

Di sela-sela kegiatan vaksinasi, Paisal mengucapkan terima kasih kepada Polres dan Dinas Kesehatan Kota Dumai yang telah menyelenggarakan vaksinasi untuk anak-anak umur 6 sampai 11 tahun ini.

"Vaksin untuk anak-anak ini perdana dilaksanakan. Diadakannya vaksinasi ini agar anak-anak terbiasa untuk tidak takut divaksin, kita juga berharap untuk herd immunity Kota Dumai, terbentuk," ucapnya dikutip dair pekanbaru.tribunnews.com.

Paisal berpesan kepada seluruh orang tua agar anak-anaknya untuk diajak mengikuti vaksin karena vaksin yang disediakan sudah terjamin untuk kehalalan dan keamanannya. "Untuk orangtua jangan takut membawa anaknya untuk vaksinasi. Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini dapat mencegah penularan varian baru omicron yang ada di Indonesia saat ini," imbuh Paisal.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Dumai, dr Syaiful mengungkapkan, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun telah dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota. Prosedur pelaksanaan mengacu pada standar yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai dengan 11 tahun.

Ia menambahkan, setelah dilakukan pendataan ada sekitar 33 ribu anak usia 6 sampai dengan 11 tahun yang masuk dalam sasaran vaksin, dan pihaknya juga akan melakukannya di sekolah-sekolah yang ada di Dumai.

"Vaksin yang kita gunakan yakni Sinovac yang memang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan untuk anak-anak, jadi perlu saya sampaikan bahwa vaksin aman dan halal, jangan takut untuk divaksin," imbuhnya.***