SELATPANJANG - Bathin Galang dari Kepulauan Meranti menjadi salah satu peserta di Festival Bono Jazz 2017. Tampil di Pekanbaru itu, Bathin Galang membawakan 2 lagu garapan baru.

Dua lagu garapan baru itu adalah Sonde Dream dan Al-Barzanji. Dua lagu ini digarap dengan ritme jazz melayu.

Sang Komposer, Julian Draviza mengatakan dua lagu yang dibawa di Bono Jazz sengaja digarap dengan unsur latar belakang ciri khas Kepulauan Meranti.

Dijelaskan Viza, Al-Barzanji merupakan kebiasaan masyarakat Kepulauan Meranti yang dibawakan pada setiap acara. Seperti kenduri, perkawinan dan acara besar agama Islam lainnya. Sedangkan Sonde Dream berpijak dari Joged Sonde yang kental dari Suku Akit Desa Sonde.

"Kedua lagu garapan itu dibuat dalam ritme bentuk musik malay jazz dengan tidak meninggalkan unsur di tradisi," ujar Julian Draviza.

"Alhamdulillah sonde dreams ini mampu mengajak penonton bergoyang dan melenggokkan kepala dengan irama jazz malay yang kental sekali," tambah Sopandi, Ketua Sanggar Bathin Galang Desaa Bokor.

Diakui Sopandi, mereka akan fokus pada penggarapan musik-musik yang berlatar belakang kebiasaan daerah. Sebab, dengan musik mereka mampu memperkenalkan daerah hingga ke mancanegara.

Tampil di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, Jumat sore, Bathin Galang beranggotakan 7 orang. Diantaranya, Sopandi, Julian Draviza, Ari Tanjung, Andi Darmadi, Afandi, Wahyu Syahputra, dan Candra Dwi Ramadhani. Sanggar Bathin Galang juga mendapatkan apresiasi penuh dari penonton yang hadir saat itu.

Untuk Sanggar Bathin Galang, sudah beberapa kali tampil di luar negeri seperti di Malaysia. Mereka gencar mempromosikan desa wisata budaya Desa Bokor dan juga memperkenalkan apa yang menjadi daya tarik Kota Sagu, Kepulauan Meranti. ***