PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menargetkan penurunan angka prevalensi stunting di 6,34 persen pada 2024 mendatang. Hal ini seperti disampaikan Kepala Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, Kamis (16/6/2022).

Ia menjelaskan, saat ini prevalensi stunting di Kota Pekanbaru mencapai 11,4 persen, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Namun, Pemko Pekanbaru optimis untuk menurunkan angka tersebut pada 2024 mendatang.

"Target 2022 nanti adalah 9,54 persen, target tahun 2023 adalah 7,94 dan target di tahun 2024 adalah 6,34 persen. Jadi target kita ini lebih jauh dari target nasional. Target nasional adalah 14 persen," ujarnya.

Menurutnya, Pemko Pekanbaru merupakan penopang bagi Provinsi Riau untuk meraih target provinsi pada 2024 mendatang. Dimana, Provinsi Riau membuat targetnya 12,38 persen.

"Dari jumlah target tahun 2024 itu, kita yang paling penopangnya. Oleh sebab itu, tentu seriuslah kita, seriuslah seluruh OPD yang terkait untuk menuntaskan persoalan ini," terangnya.

Amin memaparkan salah satu upaya yang akan dilakukan dalam mencapai target adalah dengan memperkuat Posyandu. Karena melalui Posyandu, bayi dapat segera diidentifikasi dengan penimbangan berat badan.

"Masyarakat banyak yang tidak mau melakukan penimbangan itu jadi persoalan. Makanya angka penimbangan baru berkisar 40-50 persen. Padahal tahun ini target penimbangan kita itu di angka 80 persen. Dan itu menjadi data ukuran kita dalam penanganan stunting," pungkasnya. ***