PEKANBARU - Pengamat Politik Pemerintahan Riau, Dr Panca Setyo Prihatin, menilai sosok Anggota DPR RI Dapil Riau 1, Syamsurizal layak menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau.

Kelayakan itu, ujar Panca, tak terlepas dari prestasi yang sudah ditorehkannya, baik sebagai Mantan Bupati Bengkalis dua periode dan maupun sekarang dimana dia dipercaya untuk menjadi Anggota DPR RI dari PPP.

"Prestasinya memperkuat argumentasi saya bahwa figur lebih berpengaruh dari Partai Politik itu sendiri, dengan raihan angka dukungan masyarakat yang tinggi menjadi indikator bahwa beliau sangat populer dan menjadi kerinduan tersendiri bagi masyarakat," ujar Dosen Universitas Islam Riau ini, Rabu (28/7/2021).

Sebagai mantan kepala daerah, lanjut Panca, Syamsurizal tentu memiliki banyak relasi politik yang terbangun di akar rumput. Ini tentunya membuat popularitas PPP akan ikut naik di Riau, khususnya Riau bagian pesisir.

Bengkalis sebagai kabupaten penghasil minyak terbesar bersama Siak, kata Panca, memiliki DBH Migas yang cukup besar, srhingga APBD pada masa itu sangat besar dibandingkan kabupaten kota lain di Riau.

Tak hanya itu, 10 tahun memimpin, Syamsurizal berhasil bebas dari jeratan hukum. Hal ini berbanding terbalik dengan dua penerusnya, Herliyan Saleh dan Amril Mukminin yang masuk dalam pusaran kasus korupsi.

"10 tahun yang dilalui beliau sangat banyak elit politik, birokrat dan kelompok masyarakat yang mendapatkan benefit, baik berupa modal usaha atau jabatan, dan beberapa isu terkait dengan perkara hukum yang sempat disorot bisa dilewati dengan aman, ibarat belut yang sulit untuk dijinakkan," tuturnya.

Hal ini menambah keyakinan bahwa posisi Syamsurizal sangat spesial dibanding dengan kepala daerah lainnya, sehingga ketika beliau masuk dalam Calon Anggota DPR melalui PPP, suaranya sangat tinggi dan akhirnya melenggang ke Senayan.

Dalam konteks Ketua PPP Riau, keberadaan Syamsurizal nantinya diyakini akan menguntungkan eksistensi PPP, khusus nya di Riau. Dia melihat, PPP sudah membuat keputusan yang tepat dengan memberikan haluan kepadanya, apalagi agenda-agenda politik yang semakin dekat, khususnya Pileg 2024.

Pun begitu, Panca tak begitu yakin PPP akan menjadi partai besar kembali karena popularitas Syamsurizal hanya kuat di wilayah pesisir, sehingga perlu waktu untuk membangun dukungan politik di wilayah Riau Daratan, tentunya dengan kerja kerja politik yang konkrit.

"Terakhir, saya ingin mengatakan bahwa PPP cerdas dalam menentukan pilihan nakhodanya karena mereka sadar dukungan politik publik berbanding lurus dengan popularitas dan nilai jual sang nakhodanya," tutup Panca. ***