PEKANBARU - Malang benar nasib rakyat jika harus membayar untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau vaksin boster. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, ekonomi rakyat sudah terpuruk, jika membayar, maka rakyat ditambah babak belur.

Zulkarnain, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ketika dikonfirmasi melalu telepon genggamnya mengatakan jika sebelumnya para tenaga kesehatan yang mendapatkan boster dengan tidak berbayar, juga harus bisa dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat.

"Kalau ada yang tidak berbayar, kenapa ada yang berbayar dan tidak?," ujarnya kepada GoRiau.com, Jumat (7/1/2022).

Ditengah-tengah pandemi Covid-19 yang sudah hampir 2 tahun melanda dunia, tak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa saja, melainkan juga menimbulkan dampak krisis ekonomi.

"Bagaimana dengan orang yang tidak mampu?. Harapan kita vaksin ini dari kita dan untuk kita, jika tidak divaksin karena tidak ada uang justru nanti dikhawatirkan malah bisa jadi penyebaran Covid-19 yang baru," jelasnya.

Jika negara dengan terpaksa harus menerapkan vaksinasi berbayar bagi masyarakat, politisi PPP ini berharap pemerintah membuatkan golongan seperti mana masyarakat yang mampu dan tidak mampu.

"Seperti silang, bagi yang mampu ya bayar. Jangan sampai yang tidak mampu ini dibebankan," ucapnya.

Lebih jauh Zulkarnain beranggapan dengan saat ini vaksinasi yang masih geratis saja, banyak dari masyarakat yang enggan untuk divaksinasi. Apalagi nantinya jika vaksin harus berbayar.

"Kita berharap pada pembuat aturan (pemerintah), kita minta bijaksana dalam membuat keputusan. Kita khawatir nanti akan beresiko, kecuali bayarnya dengan cuma-cuma," tutupnya. ***