PEKANBARU - Dewan Pers melakukan pembaharuan data media terverifikasi administrasi dan faktual di website resmi mereka. Pembaharuan data ini untuk memastikan media-media yang terdaftar selama ini masih menjalankan aktivitas sebagai perusahaan pers.

Ditinjau di laman www.dewanpers.or.id, untuk wilayah Riau terdapat 16 media online atau siber yang sudah tercatat sebagai perusahaan pers terverifikasi administrasi dan faktual. Sembilan diantaranya merupakan anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Riau.

Ketua AMSI Riau Ahmad S Udi mengatakan, pihaknya terus mendorong agar semua anggota AMSI Riau dapat memenuhi persyaratan perusahaan pers sebagaimana diatur oleh Dewan Pers.

''Iya, kita terus mendorong agar semua anggota yang tergabung di AMSI Riau bisa memenuhi semua kriteria dan standar perusahaan pers. Dari data yang kita dapat, lebih dari separoh anggota kita sudah terverifikasi administrasi dan faktual,'' ungkapnya, Senin (2/12/2019).

Tahun ini, kata Ahmad, terdapat empat lagi media siber anggota AMSI Riau yang dinyatakan memenuhi standar  perusahaan pers, diantaranya Riauonline.co, Riaupos.co, Cakaplah.com dan Tribunpekanbaru.com.

''Sebelumnya sudah ada 5 media anggota AMSI Riau yang sudah lulus verfak (verifikasi faktual).Tahun ini ada 4 anggota AMSI Riau yang diverifikasi faktual oleh Dewan Pers. Alhamdulillah, semuanya lulus sebagai perusahaan pers baik secara administrasi ataupun faktual,'' ucap Ahmad S Udi.

Saat ini terdapat 12 media siber yang tergabung di AMSI Wilayah Riau. Sebagian besar sudah memenuhi standar perusahaan pers.

Adapun sembilan media dan anggota AMSI Riau yang sudah lulus verifikasi faktual adalah:

1.Bertuahpos.com

2.Cakaplah.com

3.Goriau.com

4.Antarariau.com (antaranews.com)

5.Potretnews.com

6.Riaupos.co

7.Riauonline.co.id

8.Riauterkini.com

9.Tribunpekanbaru.com

Sementara tiga media daring anggota AMSI Riau yang masih terverfikasi administrasi antara lain Riasatu.com , Ekonomipos.com dan Utusanriau.com.

''Kita upayakan tahun depan semua anggota AMSI Riau suda terverifikasi faktual. Karena kita ingin bisnis media ini sehat dan dijalankan sesuai aturan yang berlaku,'' ucapnya.rls