SELATPANJANG - Berdasarkan info cuaca dan hotspot tanggal 22 Maret 2016 yang dirilis BMKG Riau pukul 05.00 WIB, dideteksi 1 titik hotspot di Kepulauan Meranti. Sementara, pada pukul 16.00 WIB hotspot di Riau dinyatakan nihil oleh BMKG.

Menurut Plt Kepala BPBD Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal SE MH, berdasarkan laporand dari Camat Rangsang Mulyadi, kebakaran itu terjadi di lahan belukar masyarakat. Setidaknya sudah sekitar 38 hektar lahan tersebut terbakar.

Mendapat informasi kebakaran, tak menunggu lama, BPBD Kepulauan Meranti langsung mengirimkan peralatan mesin pompa, selang, dan tenda. Pemadaman yang dibantu personil TNI Polri, Satpol PP Kecamatan, BPBD dan masyarakat setempat ditambahkan regu fire dari perusahaan membuahkan hasil. Kebakaran bisa dipadamkan, sehingga pada sore hari tidak terdeteksi adanya hotspot.

"Alhamdulillah, sore hari tak lagi terdeteksi hotspot di Kepulauan Meranti," kata M Edy Afrizal kepada GoRiau, Selasa (22/3/2016).

Untuk itu, kepada masyarakat banyak, M Edy Afrizal pun terus mengimbau agar tidak membuka maupun membersih lahan dengan cara membakar. Sebab, saat musim panas seperti sekarang api dengan mudah membesar dan membakar lahan yang ada. "Kita harap betul kesadaran masyarakat untuk tidak membuka dan membersihkan kebun dengan cara membakar. Imbauan ini telah kita buat dalam bentuk spanduk dan diletakkan di tiap desa," ujar M Edy lagi.

Untuk di Pulau Rangsang dikabarkan sudah lama tidak turun hujan. Sementara di Selatpanjang, Pulau Tebingtinggi, hujan mengguyur dengan sangat deras sejak Selasa dinihari hingga pagi. ***