TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Dua orang bocah yaitu Muliya (12) dan Andri Yanto (6), meninggal dunia dalam waktu yang berbeda, namun berdasarkan keterangan orangtua keduanya, almarhum anak-anak mereka meninggal akibat kabut asap.

GoRiau.com mencoba menelusuri kediaman keduanya, yang mana, dua bocah tersebut masih memiliki ikatan saudara dan jarak rumah keduanya pun tidak jauh.

Tinggal di Jalan Suhada II ujung, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau saat ditemui GoRiau.com, Jumat (23/10/2015), orangtua almarhumah Muliya atau yang akrab disapa Lia menceritakan kronologis sebelum anak bungsunya itu meninggal dunia.

''Mulai sakitnya pada hari pertama Idul Adha, Kamis (24/9/2015), setelah satu minggu, kondisinya semakin memburuk, dan kemudian kami bawa ke RSUD Puri Husada Tembilahan ,'' ujar Atinah, yang merupakan ibu Muliya.

Gejala yang dialami anaknya dikatakannya seperti sesak nafas, kejang, muntah dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (1/10/2015).

''Hidungnya juga mengeluarkan darah, dia meninggal setelah satu hari di rawat,'' sebut Mansah, ayah korban menambahkan.

Tidak jauh berbeda dengan apa yang diceritakan oleh orangtua Muliya, orangtua Andriyanto juga mengungkapkan, sebelum anaknya meninggal, terlebih dahulu mengalami sesak, kejang, muntah, hingga hidungnya mengeluarkan darah.

''Dokter bilangnya karena asap, terus ketika di rumah sakit, sempat diasap beberapa kali, dan banyak cairan hitam-hitam yang keluar,'' cerita sang ayah, Kurnain.

Anaknya mulai dibawa ke RSUD Puri Husada, diceritakan sang ibu, Nursinah pada Senin (19/10/2015). Dan setelah menjalani perawatan, anak bungsunya itu menghembuskan nafas terakhir, Kamis (22/10/2015) pagi.***