PEKANBARU - Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan mendorong pihak terkait untuk segera menyusun rencana pembangunan transportasi kereta api di Provinsi Riau, karena kereta api akan membantu mobilitas masyarakat.

Menurut Legislator Dapil Inhu-Kuansing ini, sudah saatnya pemerintah berpikir ke arah transportasi daratan, mengingat kereta api merupakan transportasi yang aman, nyaman dan bisa menyusuri berbagai kawasan di darat.

"Jarak jauh dan dekat itu kan gampang saja kalau ada kereta api, jadi dia seperti ular gitu. Memang modal infrastrukturnya sangat mahal, tapi kan untuk jangka panjang sangat bagus, dan harganya pasti lebih ekonomis," ujar Politisi PAN ini kepada GoRiau.com, Sabtu (6/3/2021

Di negara-negara maju, sambung Mardianto, pemerintahnya sudah mulai meningkatkan transportasi kereta api ini, baik diatas tanah maupun dibawah tanah. Makanya, Riau sudah seharusnya mulai mengansur pembangunan infrastruktur kereta api.

"Kita Riau ini pernah dilewati jalur kereta api, masa kita lebih maju waktu zaman penjajahan daripada sekarang. Muara Sijunjung - Singkarak itu ada jalur kereta api dulu yang mengarah ke Sungai Siak, walaupun lebih banyak batubara, tapi kan romusha dibawa pakai itu juga," tuturnya.

Wacana pembangunan sarana transportasi kereta api ini sebenarnya sudah dimulai pemerintah, bahkan sudah ada rencana pembangunan bantal-bantal rel kereta di Bukit Kapur, namun karena ada pembangunan tol, material dialihkan ke Rantau Prapat.

"Karena sudah ada tol, jadi trase kereta api di Riau itu belum dilanjutkan. Memang sebelumnya trase kereta api ini kita sudah usulkan ke APBN, tapi karena sudah alternatif, Tol Pekanbaru-Dumai jadi untuk trase kereta ini dipending dulu," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Riau, Raja Saspi, Minggu (5/7/2020).

"Karena untuk membangun trase kereta api ini cost nya mungkin cukup besar, sementara peruntukannya baik pengangkutan orang, barang dan jasa dari Pekanbaru ke Dumai itu sudah ada tol," katanya.

Seperti diketahui, trase kereta api Dumai-Bukit Kapur sebelumnya telah direncanakan akan dibangun sepanjang 21 kilometer. Proyek tersebut ditarget akan menjadi bagian dari jalur Kereta Api Trans Sumatera dengan anggaran bersumber dari APBN. ***