JAKARTA – Dwi tarung Internasional antara pecatur Indonesia IM Mohamad Ervan melawan GM Laylo Darwin (Filipina) dan pecatur putri IM Medina Warda Aulia kontra WMG Gong Qianyun (Singapura) berlangsung ketat pada hari ketiga JAPFA Chess Festival 2022 di Gedung Serbaguna Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Senin sore (12/9/2022).

Mohamad Ervan (2395) harus puas meraih 1 point atas Laylo Darwin (2439). Pada babak 3, Ervan yang mengendalikan buah putih terpaksa menerima tawaran lawannya untuk menyudahi partai dengan hasil remis di langkah 19 lewat pembukaan Petrov. Hasil yang sama juga dihasilkan pada babak keempat tapi lewat permainan alot hingga langkah ke-62 sehingga Ervan sementara masih memimpin 2,5-1,5 point atas Darwin.

“Aku tidak puas atas hasil yang dicapai pada babak 3 dan 4 hari ini, meski telah bermain dengan maksimal namun lawannya Laylo Darwin tampil sangat hati-hati, “ ungkap Ervan usai tampil. Namun disisi lain diakui Ervan, secara posisi dirinya masih memimpin dan secara psikologis masih membuat dirinya optimis memenangkan laga dwi tarung Japfa Internasional ini disisi dua babak lagi.

Sedangkan pada dwi tarung bagian putri antara Medina Warda Aulia (2383), melawan pecatur Singapura, GM Gong Qianyun (2271), masih berlangsung sengit. Dari empat babak yang telah dimainkan, keduanya masih berbagi angka sama 2 poin : 2 poin. Medina yang sempat menang di babak ketiga, di babak keempat dikalahkan lawannya Qianyun.

Peluang kedua pecatur untuk memenangkan duel di antara keduanya masih akan ditentukan di babak kelima dan keenam. Babak kelima akan berlangsung Selasa (13/9/2022), sementara babak keenam dilaksanakan Rabu (14/9/2022).

Inspektur Pertandingan Hendry Jamals melihat partai dwi tarung internasional Japfa Chess Festival 2022 ini sangat menarik dan sarat gengsi. “Ini pertaruhan khususnya bagi Medina yang memiliki elo rating internasional lebih tinggi dari lawannya untuk tidak kehilangan nilai elo rating dan wajib memenangkan pertandingan, sedang Ervan sejauh ini bermain sesuai dengan yang diharapkan, “ tambah Hendry Jamals.

Di Kategori Terbuka, IM Jodi Setyaki (2429) yang hingga babak keempat masih menempati posisi pertama dengan nilai sempurna (4 poin) bersama IM Catur Adi Sagita (2356), posisi terlempar di peringkat ke-18. Di babak kelima, Jodi harus bermain imbang saat menghadapi IM Catur Adi Sagita. Sedangkan di babak keenam, Jodi secara mengejutkan dikalahkan MN Dzaky Dhiaulhaq Bts 207.

Jodi yang baru saja meraih norma Grand Master pertamanya dan digadang gadang oleh Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, mengaku berada dalam posisi tak menguntungkan.

“Saya dua kali berada dalam posisi ‘skak abadi’. Mudah-mudahan di tiga babak tersisa saya bisa meraih kemenangan,” ujarnya singkat.

Berbeda dengan Kategori Grand Master Match Women dan Grand Master Match Women, Jodi yang tampil di Kategori Terbuka, harus bermain hingga sembilan babak dengan Sistem Swiss.

Hingga babak keenam, peringkat teratas di Kategori Terbuka ditempati Dzaky Dhiaulhaq Bts 207 dengan raihan 5,5 poin. Berikutnya hingga posisi 10 besar adalah FM Catur Adi Sagita (5,5 poin), Arif Abdul Hafiz (5,5 poin), Didit Abriaskoro (5 poin), MN Iqra Moesa Putra (5 poin), dan MI Danny Juswanto (5 poin), GM cerdas Barus (5 poin), MN Suyud Hartoyo (5 poin), MN Dzithauly Ramadhan Bts 207 (5 poin), dan FM Hamdani Rudin (5 poin). ***