PEKANBARU – PT Perkebunan Nusantara V berhasil meraih skor tertinggi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) tahun buku 2021 di lingkungan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) se-Indonesia.

Berdasarkan hasil audit yang dilaksanakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), PTPN V meraih skor 93,305 atau menjadi yang tertinggi dari total 14 perusahaan perkebunan plat merah se Indonesia.

Kepala BPKP Provinsi Riau, Fauqi Achmad Kharir mengapresiasi semangat transformasi yang diusung PTPN V dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tersebut.

Ia mengakui bahwa PTPN V terus menunjukkan perbaikan tata kelola perusahaan secara konsisten sebagai bagian mendukung program bersih-bersih BUMN sesuai instruksi Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Dalam beberapa periode terakhir, PTPN V terus menunjukkan konsistensinya. Untuk tahun buku 2021, seluruh aspek yang kami nilai meliputi enam aspek, 43 indikator, 153 parameter dan 568 FUK (faktor uji kesesuaian) nilainya di atas 90 semua. Selamat untuk PTPN V," kata Achmad saat membuka audit Tata Kelola Industri Kelapa Sawit di PTPN V, medio pekan ini.

Sementara itu, Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/7/2022) mengatakan bahwa beragam perbaikan dan inovasi yang menghasilkan segudang prestasi dalam tiga tahun ini tak lepas dari peran aktif seluruh karyawan dalam membawa perubahan di PTPN V.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada BPKP Provinsi Riau atas pendampingan dan kolaborasi yang sangat baik. Tidak ada kata lain selain Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini pencapaian yang luar biasa. Nilai tersebut sejalan dengan kinerja kita yang sangat baik sepanjang tahun 2021," urainya.

GCG, kata Jatmiko, tidak sekadar pemenuhan perundangan dan administrasi. Namun, dengan transformasi dalam tiga tahun terakhir, penerapan GCG menjadi role model yang dapat diteladani serta menjadi pendorong untuk berbagai catatan baik PTPN V.

Praktik penerapan GCG di PTPN V yang semakin kuat sejak beberapa tahun belakangan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan.

Sepanjang 2021 lalu, PTPN V berhasil mencatatkan produksi crude palm oil atau minyak sawit mentah sebesar 574.795 ton, diikuti produktivitas CPO PTPN V sebesar 5,45 ton per hektare atau yang tertinggi kedua se Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), serta produksi palm kernel atau inti sawit yang tercatat mencapai 114.038 ton, meningkat dibandingkan 2020 sebesar 107.852 ton.

Pun begitu dengan produk minyak inti sawit yang tercatat sebesar 47.362 atau meningkat 2.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 45.148 ton. Hal yang sama turut terjadi pada produk palm kernel mill atau ampas inti sawit yang tercatat 64.323 ton pada 2021, atau meningkat sekitar 4.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski begitu, ia berpesan bahwa ruang perbaikan masih terbuka lebar. Ia meminta kepada seluruh karyawan untuk tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan komitmen serta kerja keras.

"Hari ini harus lebih baik dibanding hari kemarin. Kolaborasi harus kita perkuat. Ruang perbaikan masih banyak sekali. Direksi tidak akan bisa berbuat banyak tanpa support (dukungan) dari teman-teman semua," lanjut dia.

Akan tetapi, senada dengan Achmad, Jatmiko mengatakan bahwa ruang perbaikan untuk PTPN V masih terbuka luas.

"Skor penting, tapi yang terpenting adalah selalu melakukan perbaikan demi memperbesar manfaat, itu yang utama," tuturnya. ***