SELATPANJANG - Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Sagu Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar rapat perdana penyusunan rencana kerja, setelah resmi terbentuk.

Acara yang digelar di Aula Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB), Rabu (6/11/2019), dihadiri oleh Kepala Dinsos P3AP2KB Agusyanto Bakar, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Nelfi Gusharyani, Ketua Puspa Sagu Meranti, Misri Hasanto dan pengurus Puspa Sagu Meranti.

Kepala Dinsos P3AP2KB Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar, mengatakan sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas terbentuknya Forum Puspa Sagu di Meranti.

"Saya sangat mengapresiasi terbentuknya forum ini, dan menurut saya ini sangat penting.  Karena forum ini terdiri dari beberapa unsur, baik itu lintas lembaga, institusi ataupun organisasi. Sehingga program ini tentu akan benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat" ujar Agus.

Agus juga mengatakan, melalui forum Puspa ini diharapkan program penanganan perempuan dan anak bisa lebih komprehensif dan maksimal.

"Saya berharap mudah-mudahan forum puspa ini dapat meningkatkan kapasitasnya baik dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pemantauan serta evaluasi sebagai bahan untuk menentukan solusi yang tepat terutama dalam pemberdayaan perempuan dan anak" katanya lagi.

Sementara itu, Ketua Puspa Sagu Meranti, Misri Hasanto, mengatakan bahwa forum Puspa Sagu Meranti merupakan forum kedua yang terbentuk. Dimana, saat ini sudah ada enam forum yang terbentuk di kabupaten/kota se Provinsi Riau.

"Puspa Sagu Meranti merupakan forum kedua yang terbentuk di Riau. Dan alhamdulillah kita sudah kantongi Surat Keputusan (SK) Bupati Kepulauan Meranti nomor 230 tahun 2019 tentang pembentukan pengurus" terang Misri.

Misri juga menjelaskan, dalam rapat perdana kali ini merupakan pemaparan visi dan misi serta membahas apa saja yang akan menjadi program kerja dari forum puspa itu sendiri.

"Secara garis besar sesuai visi dan misi, disini kita ingin mendorong pastisipasi publik untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak di Kepulauan Meranti melalui program 'three end'," ujar Misri.

Seperti diketahui, tambahnya, program three end merupakan program yang diharapkan bisa merangkul seluruh elemen dalam mengakhiri masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi.

"Untuk itu kita berharap kedepannya semakin banyak mitra kerja dari forum ini sehingga dapat membantu mewujudkan program three end berjalan maksimal," pungkasnya.***