PEKANBARU - Sebanyak 567 siswa di Kota Pekanbaru, Riau, mendapatkan mock up tabungan simpanan pelajar (simple) dalam acara Gerakan Riau Menabung yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, pada Kamis (24/10/2019) pagi, di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri (BRK), Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Kepala OJK Riau, Yusri mengatakan, bahwa pemberian mock up simpel dalam Gerakan Riau menabung ini merupakan lanjutan dari program Sinergi Aksi Indonesia Menabung sebagai puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2019.

Yang mana, Sinergi Aksi Menabung merupakan salah satu implementasi dari diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus.

"Untuk menyukseskan Gerakan Riau Menabung ini, kami melibatkan Bank Indonesia (BI), LPS dan Lembaga Jasa Keuangan. Semua bank yang memiliki tabungan simpel juga kita libatkan. Kurang lebih ada 20 bank yang terlibat. Sedangkan, total penerima mock up simpel ini ada sekitar 567 siswa," kata Yusri.

Dengan begini, ia pun berharap puncak kegiatan bulan inklusi keuangan ini mampu mendorong dan mewujudkan kepemilikan rekening oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para pelajar agar gemar menabung sejak dini.

Apa lagi, menurutnya, Simpel ini mempunyai potensi yang sangat baik dikembangkan di Indonesia. Karena dari informasi yang dihimpun saat ini ada 50 Juta jiwa penduduk Indonesia adalah angkatan sekolah, yakni SD, SMP, dan SMA.

Hitung-hitungannya, lanjut Yusri, penduduk Riau sendiri saat ini ada sekitar 6,8 juta jiwa. Sepertiga saja penduduknya angkatan sekolah, itu lebih kurang 2 juta jumlahnya. Kalau masing-masing pelajar menabung sehari saja Rp2.000 dikali 2 juta orang kali 20 hari dalam sebulan kali 10 bulan dalam setahun, jumlahnya itu sudah mencapai Rp800 Miliar. Itu baru Rp2.000 sehari, sekarang jajan anak-anak minimal Rp10.000," ungkapnya.

"Kalau nabungnya sehari Rp4.000 setiap tahunnya sudah terkumpul Rp1,6 triliun. Itu baru satu tahun, kalau dikumpulkan dalam 5 tahun, angkanya sudah Rp8 triliun. Angka tersebut bukan angka yang kecil, itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur provinsi Riau," urainya.

"Kami berharap semua masyarakat mengerti tentang pentingnya menabung sebagai investasi masa depan. Sehingga program ini tidak hanya fokus mengajak pelajar menabung melalui tabungan Simpel saja. Tetapi kami juga mendorong bank-bank yang tidak ada tabungan Simpel untuk meningkatkan jumlah tabungan baru masyarakat melalui produk-produk yang bank miliki," tuturnya. ***