JAKARTA – Otoritas kesehatan Gambia, Afrika Barat, melaporkan puluhan anak meninggal dunia diduga akibat sirup paracetamol.

Karena itu, seluruh importir dan toko diminta menangguhkan penjualan sirup paracetamol tersebut.

Dikutip dari detik.com yang melandir Reuters, tidak disebutkan merek paracetamol yang diduga menjadi penyebab meninggalnya puluhan anak di Gambia tersebut.

Kepala layanan kesehatan Gambia Kamis lalu melakukan penyelidikan setelah terjadi lonjakan kasus cedera ginjal akut di kalangan anak-anak, di bawah usia lima tahun, terdeteksi pada akhir Juli.

Regulator obat-obatan, yang dikenal sebagai Medicines Control Agency (MCA), mengatakan tidak ada cukup data untuk menjamin larangan umum penggunaan sirup paracetamol. Sirup paracetamol menjadi obat penghilang rasa sakit yang sering digunakan untuk mengobati demam pada anak.

Pada puluhan kasus kematian anak, gejala yang dikeluhkan sebelumnya meliputi kesulitan buang air kecil, demam dan muntah yang dengan cepat memicu gagal ginjal.

Tidak menyebutkan merek tertentu, tetapi mengatakan beberapa sampel telah dikirim ke luar negeri untuk pengujian kontrol kualitas.

Pekan lalu, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kematian puluhan anak di Afrika Barat tidak menunjuk ke paracetamol, tetapi ke sumber infeksi seperti air yang tercemar, meski begitu menurutnya ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, sehingga diharuskan melakukan penelitian lanjut.***