RENGAT, GORIAU.COM -Adanya informasi terkait dihentikannya proyek cetak sawah baru Desa Alim, Kecamatan Batang Cenaku, kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) seluas 50 Hektare, karena dinilai termasuk dalam kawasan hutan, yakni hutan produksi terbatas (HPT), dipandang miris oleh pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Pemantau Pembangunan Riau (FP2R), Kabupaten Inhu Ali Usman, Rabu (11/12/2013).

"Terkait penertipan kawasan hutan, pemerintah daerah Kabupaten Inhu jangan tebang pilih. Jika proyek cetak sawah di Desa Alim tersebut yang hanya seluas 50 Ha itu dihentikan akibat berada dalam kawasan hutan, mengapa perusahaan perkebunan kelapa sawit milik pengusaha yang sudah terang-terangan membabat kawasan hutan lindung tidak dihentikan dan tidak ditindak secara hukum", ujar Ali Usman yang akrap disapa Siman itu.

Ia mengatakan, dalam hal ini Dinas Kehutanan kabupaten Inhu harus tegas dalam melakukan tindakan penertipan kawasan hutan, jangan beraninya hanya sama masyarakat, itupun untuk lokasi cetak sawah yang natinya akan diperuntukan untuk para petani yang berada dibawah naungan kelompok tani.

Padahal Kabupaten Inhu melalui Dinas Pertanian Inhu saat ini sedang menggalakkan produktifitas dan produksi padi sawah, sebutnya.

Untuk kita ketahui, di Kabupaten Inhu ini terdapat beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit milik perusahaaan besar yang sudah jelas-jelas telah merambah hutan lindung, seperti hutan swaka marga satwa Kerumutan dan Hutan Lindung Bukit Betabuh (HLBB).

Belum lagi yang berada dalam kawasan hutan produksi terbatas (HPT) yang tidak memiliki izin pelepasan kawasan hutan, itu jelas telah merugikan negara.

Akan tetapi, mengapa semua itu tidak sedikitpun dilakukan penindakan, terus ada apa ini, apakan masyarakat selalu akan dijadikan tumbal, atau takut dengan pengusaha tersebut, dan atau jangan-jangan ada permainan dibalik semua ini, sindirnya.

 

Maka dari itu, kita berharap kepada instansi terkait dan institusi penegak hukum yang ada di negara ini, diharapkan bisa bijak dan bijaksana serta tegas dalam melakukan sebuah tindakan, jangan ada tebang pilih, pungkas pria paruh baya itu tegas.

(jef)