PEKANBARU - Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sektor yang terus dioptimalkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, disamping sektor infrastruktur dan lain sebagainya. Sejumlah langkah inovatif dilakukan Pemko Pekanbaru untuk menciptakan SDM yang berkualitas di masa yang akan datang.

Salah satu upaya yang sudah dibuktikan Pemko Pekanbaru adalah dengan memberi pendidikan layak bagi siswa kurang mampu. Siswa kurang mampu ditekankan untuk mendapat porsi perhatian yang khusus, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan layak.

Penguatan yang dimaksud terus dilakukan hingga saat ini, seperti melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Beasiswa Zakat Guru (BZG) dan Beasiswa Orangtua Asuh.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03052016/zakatprofe-4559.jpgWalikota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus, MT., menyerahkankan zakat profesi guru dan non guru kepada siswa SD.

''Untuk zakat guru sudah jalan sejak 2013 lalu. Para guru (muslim) yang gajinya di atas Rp 3,7 juta, maka dipotong zakat profesinya sebesar 2,5 persen. Sampai sekarang totalnya sudah terkumpul Rp 11 miliar dan baru disalurkan sekitar Rp 6,5 miliar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal.

Dalam pengelolaannya, lanjut Abdul Jamal, dana zakat guru tersebut masuk ke rekening Badan Zakat Nasional (Baznas) Kota Pekanbaru. Kemudian untuk pengelolaan tingkat Dinas Pendidikan, dibentuk UPZ (Unit Pengelolaan Zalat) Dinas Pendidikan Pekanbaru.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03052016/zakatprofe-4558.jpgWalikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyerahkan bantuan biaya sekolah bagi siswa kurang mampu yang didapat dari zakat profesi guru di Kelurahan Tebingtinggi Okura, Rumbai Pesisir.

''Berdasarkan MoU yang sudah kita lakukan, zakat profesi guru yang masuk ke Baznas, 60 persennya harus dikelola oleh Dinas Pendidikan lewat UPZ yang sudah terbentuk,'' ungkapnya.

Sementara itu dalam penyalurannya, pihak sekolah melalui kepala sekolah bersangkutan yang mengusulkan nama-nama siswa yang dinilai layak dan patut untuk mendapatkan bantuan beasiswa dari dana zakat ini.

''Nilainya bervariasi. Untuk siswa SD dialokasikan Rp 750 ribu per orang, siswa SMP Rp 1 juta per orang dan siswa SMA/SMK sekitar Rp1,25 juta orang. Mereka yang menerima berdasarkan usulan masing-masing sekolah, yang kemudian kita verifikasi dulu,'' jelasnya lagi.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03052016/zakatprofe-4557.jpgWalikota dan Kadisdik foto bersama beberapa pelajar penerima zakat usai penyerahan zakat profesi guru, pengawas dan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan.

Menariknya, ada juga program bantuan beasiswa Orangtua Asuh. Bantuan ini bisa berlaku untuk setahun, yang meliputi biaya baju, uang sekolah, uang buku dan lainnya. Pesertanya juga bisa dari sekolah-sekolah swasta.

''Tapi seleksinya sangat ketat dan ada tim yang memverifikasi atas kelayakan peserta didik untuk bisa menerima bantuan ini. Dan semua program ini sudah berjalan dengan baik. Kita terus melakukan berbagai evaluasi sebagaimana arahan Pak Walikota,'' katanya.

Selain itu, saat ini Pemko Pekanbaru juga sedang melakukan evaluasi uang komite yang diberlakukan selama ini di sekolah-sekolah negeri.

''Uang komite yang nilainya sekitar Rp 200-an ribu pada jenjang pendidikan SMA atau SMK, akan kita evaluasi. Kemungkinan akan diturunkan sampai 40 persen. Sehingga tidak memberatkan para orangtua,'' ujar.

Walikota Firdaus mengatakan, zakat profesi guru merupakan salah satu upaya untuk meringankan dan membantu kesulitan siswa kurang mampu bersekolah. Berzakat, kata Walikota, adalah perintah agama, termasuk ke dalam rukun Islam yang ketiga. Makna zakat adalah tambahan, penyucian dan berkah, karena orang yang menunaikannya akan mendapatkan keberkahan pada hartanya, dan akan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir.

“Selama ini barangkali saudara-saudara dan anak-anak kita kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, lantaran terbelenggu ketidakmampuan dan keterbatasan ekonomi. Dengan adanya sedikit bantuan, tentu saja akan meringankan beban yang ditanggung orang tua siswa untuk meneruskan pendidikan dari anaknya,” sebut Walikota.

Menurut Firdaus, untuk merencanakan dan membangun sarana infrastruktur di Kota Pekanbaru tidaklah terlalu sulit dijalankan, namun yang lebih penting dan butuh proses adalah membangun masyarakat madani. Karena di dalamnya tercermin masyarakat yang berperadaban, sehat jasmani dan juga sehat rohaninya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03052016/zakatprofe-4556.jpgWalikota Pekanbaru Firdaus menyerahkan zakat profesi guru dalam bentuk beasiswa secara simbolis kepada sejumlah siswa.

“Inilah masyarakat berkualitas, berpendidikan, menguasai ketrampilan dan teknologi yang berperadaban, akhlak yang baik dan cinta kepada bangsanya, disiplin. Seperti masyarakat Singapura, Korea dan Jepang, masyarakat berkualitas itu juga adalah masyarakat yang taat aturan dan taat dengan pemimpin serta masyarakat yang toleransi. Penyaluran zakat ini diharapkan dapat membersihkan harta dan jiwa mereka yang berzakat,” katanya.

Sementara itu, Ketua UPZ Disdik Pekanbaru Muzailis memaparkan, sejauh ini jumlah guru, pegawai dan PNS di lingkungan Disdik Pekanbaru yang rutin menyalurkan zakat profesi mencapai 5.212 orang. Total zakat yang terkumpul sejak program digulirkan, sudah mencapai Rp9,8 miliar yang disalurkan kepada 5.671 siswa dan masyarakat kurang mampu.

“Kami berharap kepada penerima zakat untuk dapat memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya, terutama dalam memenuhi keperluan pendidikan anak. Dan jangan lupa mendoakan para pemberi zakat agar selalu menerima rezeki yang berkelimpahan,” jelasnya. ***