TEMBILAHAN-Selamat, seorang petani di Parit 6 Kolektor, Dusun Cabang Galah Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling, merasa kebingungan karena Mistawati (istri) dan Akbar Maulana (anak), yang ditunggu tak kunjung datang.

Kejadian yang terjadi Jumat, (27/4/2018) itu sontak membuat pria 42 tahun itu merasa cemas, karena biasany, sang istri akan datang mengantar makanan ke kebun tempat ia bekerja.

Selamat lalu mencari istrinya ke rumah, namun di sana, Selamat, juga tidak menemukan istri dan anaknya.

Bersama warga sekitar, Selamat mencari keberadaan istri dan anaknya, sampai ke areal perkebunan milik masyarakat.

Pencarian dilakukan hingga larut malam, namun istri dan anaknya tetap raib tanpa jejak.

Hingga akhirnya, Sabtu, (28/4/2018, sekira pukul 04.00 WIB, Jamian (37 tahun), warga Parit 5 Kolektor, Dusun Cabang Galah, Desa Mumpa, yang hendak buang hajat di Kanal Parit 5 di samping rumahnya, melihat ada sosok seperti mayat yang mengapung.

Saat diperhatikan dengan lebih seksama, ternyata sosok tersebut, adalah mayat manusia dalam kondisi mengapung, di dalam kanal.

Jamian lalu berteriak meminta tolong kepada warga sekitar, yang segera mendatangi lokasi penemuan mayat tersebut. Warga selanjutnya menghubungi Bhabinkamtibmas setempat, untuk memberitahukan adanya penemuan mayat seorang perempuan dewasa dan anak-anak.

Kedua mayat korban, dievakuasi dari dalam kanal, dan dibawa menuju rumah keluarganya.

Dari hasil pemeriksaan oleh Tim Medis, di tubuh kedua jasad, tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan.

"Diduga korban terjatuh ke dalam kanal dan karena tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam bersama anaknya. Keluarga tidak bersedia jasad kedua korban diautopsi, dan membuat surat pernyataan tidak bersedia diautopsi," jelas Kapolsek Tempuling, AKP Suwernedi.(ayu)