PEKANBARU - Pada hari ini, Kamis (13/5/2021), seluruh umat Kristiani merayakan peringatan hari kenaikan Yesus Kristus ke surga. Kenaikan Tuhan Yesus ke surga merupakan peristiwa yang terjadi setelah 40 hari sebelumnya Ia bangkit dari kematian untuk menggenapi firman dalam menebus dosa manusia.

Di hari kenaikan-Nya, Yesus membawa para murid ke luar kota Yerusalem, hingga dekat Betania, sebagimana dikisahkan Lukas 24:50-51, Yesus naik ke surga.

"Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga."

Siapa yang tak sedih dengan perpisahan? Namun perpisahan para murid dengan Yesus tidak diwarnai isak tangis dan duka tetapi sukacita. Ini jadi bentuk pengalaman iman para murid.

"Mereka sujud menyembah kepada-Nya lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada dalam Bait Allah dan memuliakan Allah." (Luk. 24:52-53)

Fransiskus Emanuel de Santo, Sekretaris Eksekutif Komkat KWI, Jakarta, dalam renungannya menyebut kembalinya Yesus pada Bapa memperjelas arah perjuangan murid-murid-Nya. Seluruh kehidupan Yesus, pengalaman derita, wafat hingga kebangkitan memberikan makna dan nilai istimewa dalam perjalanan menuju Bapa.

"Peristiwa kenaikan Yesus ke surga merupakan sebuah penugasan bagi para murid untuk mewartakan kasih karunia Allah kepada manusia. Dengan memberkati para murid Yesus mulia mempercayakan tugas pewartaan kepada mereka. Mereka kembali ke Yerusalem dengan penuh sukacita, dan mewartakan kegembiraan itu kepada sesama, menjadi saksi yang tangguh dan handal bagi dunia," tulis Fransiskus di laman Komkat KWI.

Peristiwa kenaikan Yesus ini jelas mengajak umat untuk menaruh harap pada masa depan bersama Bapa. Seperti para murid, umat diajak untuk menjalankan tugas perutusan masing-masing sembari mewartakan kabar gembira pada sesama. Kendati terdengar berat, perlu keyakinan bahwa Roh Kudus selalu ada untuk memberikan tuntunan. ***