PEKANBARU - Penyakit jantung yang menjadi pembunuh nomor satu di dunia, ternyata tidak hanya diderita oleh kalangan usia tua saja, tetapi sudah 'mengintai' usia muda juga.

Demikian disampaikan oleh Syahroni Tua yang baru saja dilantik sebagai Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Utama Riau masa jabatan 2019- 2024 di aula Rumah Sakit Eka Hospital, Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Riau, Kamis (23/1/2020).

"Kami akan melakukan sosialisasi dan kampanye cara hidup sehat kepada usia muda. Sebab, usia muda juga banyak yang meninggal dunia akibat jantung," kata Syahroni Tua.

Maka dari itu, ia pun akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Diskes Kota Pekanbaru dan rumah-rumah sakit yang ada di Riau untuk melakukan pencegahan penyakit jantung sedini mungkin dengan cara mengajak generasi muda untuk menerapkan pola hidup sehat.

"Penyakit jantung bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Maka dari itu, kami akan berkerja sama dinas kesehatan dan rumah sakit untuk sosialisasi pola hidup sehat. Mungkin nanti bisa juga bekerjasama dengan BPJS, karena saat ini pembiayaan kesehatan banyak dikeluarkan untuk menangani penyakit jantung," ujarnya.

Dilanjutkan oleh Ketua Umum YJI, Esti Nurjadin, ia mengatakan bahwa setiap tahunnya dana BPJS kesehatan yang tersedot untuk pembiayaan penyakit jantung hampir Rp10 triliun per tahun.

"Maka dari itu, kami dari Yayasan Jantung Indonesia akan serius melakukan sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat untuk mengubah pola hidupnya menjadi pola hidup sehat agar tidak terkena penyakit jantung. Makanya kami tidak hanya menyasar kaum usia tua saja, namun usia muda juga," kata Esti.

Sementara itu, Wakil Gubenur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution yang juga menghadiri secara langsung pelantikan pengurus YJI Riau ini mengatakan, bahwa pihaknya sangat berharap pengurus YJI Riau dapat bekerja dengan ikhlas dan bisa melakukan kampanye hidup sehat agar masyarakat Riau terhindar dari penyakit jantung. Sebab, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui di rumah sakit yang ada di Riau.

"Kami berharap Yayasan Jantung Indonesia mampu bekerjasama dengan dinas kesehatan agar kedepan penderita penyakit jantung dapat berkurang," kata Wagubri. ***