JAKARTA – Film yang mengisahkan perjalanan hidup artis legendaris Hollywood Marilyn Monroe berjudul Blonde menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Warganet memberikan pendapat beragam terhadap film yang ceritanya disadur dari novel tersebut. Ada yang memuji dan ada pula yang menghujat.

Dikutip dari detik.com, beberapa penontonnya mengaku hanya kuat menyaksikan film itu pada 20 menit awal saja.

''Belum sampai 20 menit dan aku sama sekali tak bisa menikmati film baru Marilyn Monroe,'' tulis netizen.

Rata-rata dari komentar mereka disebabkan karena banyaknya adegan yang memilukan dan kisah tragis yang dialami Marilyn Monroe yang diperankan oleh Ana de Armas itu.

''Aku menyaksikan 20 menit awal #blonde dan langsung mengecek Twitter untuk melihat apakah tak cuma aku yang merasa menjijikan melihatnya,'' sindir netizen lain.

''Nyoba nonton @netflix Blonde. Gak sanggup (nonton) lebih dari 20 menit dari (durasi) hampir 3 jam. 20 menit awal benar-benar kejam dan memilukan,'' tulis lainnya.

Pemeran film itu, Adrien Brody, buka suara. Dalam wawancaranya bersama The Hollywood Reporter ia terang-terangan menyebutkan jika film itu memang sedikit berbeda dan menghadirkan rasa traumatik bagi penontonnya.

"Saya pikir karena (film ini) diceritakan dalam sudut pandang orang pertama, film ini entah bagaimana berhasil menjadi pengalaman traumatis, karena Anda ada di dalam dirinya, perjalanannya dan kerinduannya serta keterasingannya di tengah semua itu. pujian ini," ungkapnya.

"(Blonde) itu berani, dan butuh waktu lama untuk dicerna. Dan saya pikir itu bertentangan dengan persepsi publik tentang hidupnya (Marilyn Monroe)," tambahnya.

Selain itu peraih Oscar itu juga memuji sang sutradara Andrew Dominik.

"Saya pikir Andrew adalah sutradara yang sangat berani, dan dia adalah seseorang yang saya rindukan untuk bekerja dengannya selama bertahun-tahun. Dan saya suka apa yang dia lakukan," paparnya.

Pujian juga disematkan pada sang bintang utama. Aktor yang berperan sebagai suami ketiga Monroe, Arthur Miller, mengaku kagum dengan kemampuan akting Ana de Armas dan menyebutnya brilian.

Adegan Seks dengan Presiden

Blonde yang resmi tayang di Netflix menuai sorotan karena banyak adegan vulgar dan liar yang ditampilkan di sana, mulai dari pembahasan soal aborsi, pengambilan gambar organ intim hingga beberapa adegan seks.

Namun ada satu adegan yang menyita perhatian banyak orang yakni penggambaran sang simbol seks beradegan intim dengan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy. Dalam film tersebut digambarkan jika Marilyn Monroe berada di sebuah kamar hotel di New York usai dipesan oleh seorang pria ternama. Ia yang tengah dalam keadaan mabuk itu pun sempat meracau jika dirinya seperti wanita panggilan.

''Apakah aku daging yang harus dipesan? Apa sih ini? Pelayanan kamar?'' ujar Monroe.

Kamera pun berputar dan memperlihatkan pemeran Marilyn Monroe, Ana de Armas, yang sedikit bingung dan berjalan menuju kamar tidur melewati seorang wanita muda yang menangis. Sementara itu ada sosok John F Kennedy (diperankan oleh Caspar Phillipson) yang tengah berbaring di kasur.

''Aku senang melihatmu, sayang,'' ujarnya pada Monroe.

Setelahnya adegan intim di antara keduanya pun terjadi di mana terlihat seperti sebuah pemaksaan tanpa cinta di mana JFK melakukan itu sambil menelepon seseorang. Bahkan pada film itu juga ditampilkan juga bagaimana Kennedy memaksa Monroe untuk melakukan oral seks dan mengabadikannya dengan sebuah kamera.

''Jangan malu, ayolah,'' pintanya agar Monroe melihat ke arah kamera.

Ana de Armas sejak awal memang mengumumkan bakal tampil polos di film itu. Ia juga mengaku bakal tampil erotis dan berani.

"Karena saya tahu persis apa yang saya lakukan, saya merasa terlindungi dan aman, saya tidak merasa dieksploitasi karena semua ada di tangan saya, itu keputusan pribadi saya, saya tahu film apa yang saya buat, saya percaya pada sutradaranya," ungkap Ana de Armas dalam sebuah wawancara.

Ana de Armas mengaku siap secara mental suatu saat adegan-adegan itu viral di internet. Meski ia merasa jijik, tapi menurutnya itu sesuatu yang bisa dikendalikan.

"Saya menghabiskan satu tahun untuk mempersiapkan, melakukan penelitian, memelajari aksen, dan segala sesuatu yang ada di pikiran. Selama beberapa bulan, saya banyak membaca dan mengobrol dengan sutradara sebelum saya siap untuk mulai syuting. Tiga bulan syuting tanpa gangguan benar-benar rencana perjalanan yang gila," ungkapnya.

Blonde mendapatkan rating NC-17 dan disebut sebagai film provokatif yang diadaptasi dari novel karya Joyce Carol Oates dengan judul yang sama pada 2000. Novel itu sebelumnya telah menarik kontroversi karena penggambaran fiksi Monroe.***