PEKANBARU - Usai diresmikan oleh Kapolri dan Panglima TNI, kini ada sebanyak 11 provinsi yang mulai menggunakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara. Kali ini dari Pemda Provinsi Sumatera Utara datang langsung ke Polda Riau untuk belajar menggunakan aplikasi canggih gagasan Polda Riau itu, Kamis (12/3/2020).

Pantauan GoRiau di lapangan, proses pelatihan Dashboard Lancang Kuning Nusantara dilakukan di Command Center Polda Riau, dimana pelatihan dan materi diberikan langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy, yang menciptakan aplikasi apik tersebut.

Peserta pelatihan tampak dari perwakilan Polda Sumut, Kodam Bukit Barisan, BPBD Sumut, Pemprov Sumut, DLHK Sumut, dan juga Manggala Agni Sumut.

Usai mengikuti pelatihan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Radil Akhir Lubis mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Riau yang langsung memaparkan penggunaan dashboard tersebut.

"Terimakasih kepada Kapolda Riau yang langsung melakukan paparan yang memperkenalkan aplikasi Dashboard ini kepada kami. Tentunya kami dari Sumut akan melakukan hal yang sama juga dengan menggunakan aplikasi tersebut," ucapnya.

Menurut Radil, aplikasi ini adalah aplikasi yang canggih dan sangat tepat digunakan untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Dimana melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini semua pihak dapat secara langsung berpartisipasi untuk memantau Karhutla dan sama-sama bersinergi mencegah Karhutla semakin meluas apabila terjadi.

"Kita bisa tau titik api dimana saja melalui aplikasi tersebut, jadi memang sangat cepat penanganan menggunakan Dashboard Lancang Kuning ini. Kita nanti akan melakukan hal yang sama juga di Polda Sumut," tutup Radil

Terpisah, Kapolda Riau menjelaskan, kegiatan yang dilakukan di Command Center Polda Riau, hari ini adalah menerima kunjungan utusan dari Forkompinda Sumatera Utara, dalam rangka mempelajari Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara.

"Iya hari ini kita dapat kunjungan dari Pemerintah Daerah Sumatera Utara, gabungan dari BPBD, DLHK, Polda Sumut, Kodam, dan Manggala Agni yang diminta Gubernur Sumut untuk mempelajari bagaimana cara menangani Karhutla secara bersinergi. Disini sinergi kita adalah berbasis IT dengan menggunakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara," terang Kapolda Riau.

Agung menyampaikan pada kesempatan tersebut, sinergi yang dapat diberikan Riau adalah aplikasi berbasis IT dengan menggunakan Dashboard Lancang Kuning Nusantara.

"Kita tahu, bahwa aplikasi ini sudah dipakai di Sumut juga. Tadi juga kita cek sudah dioperasionalkan artinya titik api yang ada di sana juga sudah diverifikasi oleh anggota Karhutla di Sumut," sambung Agung.

Terakhir Kapolda Riau membeberkan, khususnya Riau, selama aplikasi Dashboard Lancang Kuning digunakan, seluruh titik api yang ada di Riau bisa langsung ditanggulangi.

"Alhamdulillah kalau di Riau semua bisa ditanggulangi, artinya tidak ada titik yang meleset yang kita tangani. Mulai dari titik panas sampai kita verivikasi itu adalah titik api, penanganannya, sampai pasca penanganannya dan penegakan hukum itu semuanya berbasis pada penggunaan aplikasi Lancang Kuning Nusantara," tutup Agung. ***