PEKANBARU - Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui pihak Kecamatan Sungai Apit, masih mendata rumah warga yang akan digunakan untuk homestay, bagi pengunjung Gerhana Matahari Cincin di Kampung Bunsur, ecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Camat Sungai Apit, Wahyudi saat dihubungi GoRiau.com mengatakan, bahwa untuk homestay (penginapan, red) yang akan digunakan pengunjung masih dalam tahap persiapan dan penyempurnaan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Siak.

"Homestay saat ini belum bisa kami publish, karena sedang pendataan dan penetapan harga bersama pemilik rumah," kata Wahyudi, Rabu (4/12/2019).

Ditanya soal harga sebuah homestay, dikatakan Wahyudi, belum ada standar harga yang ditetapkan pemerintah (Pemkab Siak, red).

"Makanya saat ini sedang dikroscek dan didiskusi untuk harga yang diinginkan pemilik rumah, sesuai spesifikasi dan pelayanan yang diberikan," ungkapnya.

Kabid Pemasaran Dispar Siak, Basriansyah ST MP saat dihubungi GoRiau.com mengatakan, bahwa sudah dibahas terkait rumah warga yang akan digunakan sebagai homestay (penginapan, red), untuk pengunjung yang ingin melihat gerhana matahari cincin.

"Kita sudah rapat dengan bupati, camat, dan instansi terkait membahas kesiapan gerhana matahari cincin. Saat ini camat sedang mendata rumah warga yang akan digunakan sebagai homestay. Ada warga yang mau rumahnya digunakan untuk homestay dan ada juga yang tidak mau," kata Basriansyah.

Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi 300 tahun sekali dapat dilihat dengan jelas dari Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada 26 Desember 2019, mendatang.

Untuk acara fenomena alam yang bisa mendatangkan wisatawan lokal dan luar negeri ini, Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Pariwisata (Dispar), menggelontorkan anggaran sekitar Rp1 miliar. Fenomena alam yang ratusan tahun terjadi sekali ini sudah semakin dekat, namun belum didapati data pasti berapa jumlah homestay yang bisa digunakan. ***