PEKANBARU - Anggota Komisi V, Husaimi Hamidi mengaku sangat kecewa dengan batalnya pemilihan rektor baru Universitas Riau (Unri) yang harusnya digelar Rabu, (5/12/2018) lalu.

Ia memaparkan, hal tersebut diakibatkan oleh adanya intervensi pemerintah pusat melalui kementerian terkait dalam penunjukkan rektor baru.

"Kalau sudah dimasuki politik begini, ini sangat berbahaya. Harusnya diserahkan ke universitas saja, tanpa intervensi pihak lain," katanya di Pekanbaru, Kamis (6/12/2018).

Politisi Partai PPP ini menjelaskan, bahwa saat ini ada aturan bahwa penunjukkan rektor dilakukan oleh kementerian, sedangkan universitas hanya mengusulkan tiga nama saja.

"Kita ini daerah otonom, harusnya kita yang menentukan, jangan otonom setengah-setengah begini, ini sudah tidak betul," tuturnya.

Universitas, lanjut Husaimi, sudah selayaknya diberi kebebasan dalam menunjuk rektor, sebab yang akan merasakan kepemimpinan rektor tersebut adalah dosen di universitas tersebut.

"Ini sangat mengecewakan, jangan-jangan nanti kepala sekolah ditentukan kementerian juga, kementerian ini cukup menyetujui sajalah," tutupnya.

Sebelumnya, pemilihan rektor baru Universitas Riau periode 2018-2022 dibatalkan, meskipun begitu, rapat anggota senat masih tetap dilaksanakan. ***