SELATPANJANG - Jadwal pelaksanaan bedah minor, operasi bibir sumbil dan hernia dalam rangka hari jadi ke-8 Kepulauan Meranti dipercepat. Semula dijadwalkan tanggal 20 hingga 21 Desember 2016 dipercepat menjadi tanggal 16 dan 17 Desember 2016.

Informasi ini sebelumnya disampaikan Kabag Humas Setdakab Kepulauan Meranti, Helfandi SE MSi. Kata laki-laki berkacamata itu, jadwal bedah minor dipercepat. Namun, pelaksanaannya tetap 2 hari. "Tadi Pak Wakil Bupati H Said Hasyim melihat langsung pasien bedah minor di RSUD," ujar Helfandi.

Ditempat terpisah, Sekretaris IDI Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto MKes menyampaikan waktu pelaksanaan bedah minor ini dipercepat karena terbentur dengan kesempatan para dokter spesialis. Dimana, tambah Misri, dokter yang satu paket berjumlah 18 orang itu, bisa hadir pada tanggal 16 dan 17, dan harus pulang ke Pekanbaru pada tanggal 18 Desember 2016.

"Mereka kan satu paket. Kalau tanggal 20 sebagian dokter tidak bisa hadir, kita khawatir nantinya tidak lengkap. Makanya jadwal pelaksanaan kita percepat," ujar Misri.

Meski demikian, kata Misri lagi, tidak ada masalah terhadap pelaksanaan bedah minor ini. Meski dipercepat, untuk hari pertama saja, tanggal 16 Desember 2016, sudah ada sekitar 26 pasien dengan berbagai keluhan.

"Untuk besok (Sabtu 17 Desember 2016, red) kemungkinan akan bertambah lagi masyarakat yang ingin bedah," ujar Misri.

Di tempat sama, Wakil Ketua Ikatan Ahli Bedah Indonesia (Ikabi) Riau dr Effif Sofra mengatakan bahwa tiap tahun memang punya agenda bhakti sosial ke tiap daerah. Effif mengatakan, saat Ia berkoordinasi dengan H Said Hasyim, dikabarkanlah bahwa Desember ini bertepatan dengan hari jadi Kepulauan Meranti.

"Tahun 2016, daerah ini memang jadi pilihan kita. Kebetulan pas sekali dengan momen hari jadi," ujar Effif.

Kata Effif lagi, selama mendapat pengobatan atau bedah, pasien tidak dipungut biaya. Untuk biaya yang dikeluarkan seperti benang, dan obat-obatan, akan dibebankan ke BPJS. Sementara untuk biaya pekerjaan atau operasinya tidak perlu dibayar.

"Tapi kalau yang resikonya berat, kita rujuk ke Pekanbaru," kata Effif. *** #Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini