PEKANBARU - Saat upacara peringatan Hari Guru di lapangan Kantor Gubernur Riau, Senin (25/11/2019), nampak sesuatu yang istimewa. Dimana, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar memberikan penghargaan kepada personel Direktorat Satuan Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau, Bripka Ralon Manurung.

"Ini bukti kepedulian terhadap pendidikan di Provinsi Riau. Membangun pendidikan, tidak semerta-merta harus didahului tangan pemerintah. Buktinya, seorang polisi dengan pangkat Brigadir di Riau, mampu membangun sekokah dengan uang tabungannya," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Ini merupakan cambuk, sekaligus contoh bagi semua, sambung Syamsuar. Dimana membangun pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Semua pihak, diharapkan Syamsuar bisa memiliki semangat seperti Bripka Ralon Manurung.

"Semoga ada gebrakan oleh Menteri Pendidikan yang baru. Sehingga mampu meningkatkan sumber daya manusia," ujar Syamsuar.

Diketahui, pembangunan kelas jauh SDN 010 Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, dibangun dengan kepedulian Brioka Ralon Manurung. Awalnya, Ralon sedang bertugas di depan kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, mengatur lalulintas jalan, sekitar November 2017, melihat sekelompok warga sedang meminta bantuan pembangunan lokal sekolah marjinal tersebut.

Dari sinilah cerita berawal, hingga tercetus di benak Ralon, ia harus mewujudkan keinginan anak-anak di Desa Batu Sasak untuk memperoleh ilmu dengan bersekolah. Bahkan emas perhiasan milik istrinya juga disumbangkannya saat mengetahui sekolah marjinal dibangun atas swadaya masyarakat masih mengalami kekurangan dana.

Kondisi tersebut menggambarkan bagaimana Ralon kecil harus berjalan kaki belasan kilometer untuk bersekolah bersama-sama dengan anak-anak Suku Sakai di pelosok Kabupaten Siak, SDN 058 Kandis.

Ralon tak mau, apa yang pernah ia alami menimpa anak-anak tersebut. Karena itu, dia bertekad membantu membangun sekolah di Dusun Sialang Harapan secara permanen. Setelah dihitung-hitung, jumlah dana dibutuhkan Rp14,5 juta.

"Padahal, uang sumbangan baru terkumpul Rp12,5 juta. Ada kekurangan Rp2 juta. Saya ngomong dengan istri, bagaimana jika kita jual untuk menutupi kekurangan biaya pembangunan. Istri setuju perhiasan emasnya dijual," kata Ralon. ***