PEKANBARU, GORIAU.COM - Dari 70 nama yang ikut penjaringan, DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Riau hanya menyisakan 48 nama untuk diusulkan sebagai calon bupati dan walikota pada Pemilukada serentak di 9 daerah se Riau. Berarti ada 22 nama calon tersingkir pada tahap seleksi.

Dari informasi yang didapat, sejumlah calon yang diboyong PDIP untuk mengikuti fit and propertest di DPP, didominasi calon incumbent yang notabene kader Partai Golkar. Sisanya ada sejumlah kader PDIP dan parpol lain.

Ketua DPD PDIP Riau Kordias Pasaribu mengatakan, dari nama-nama itu dinilai sudah layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan PDIP baik dari segi keseriusan serta mempunyai basis dukungan cukup kuat. "Mereka kami anggap memenuhi kriteria dan serius. Sedangkan yang sisa bukan tidak lolos, tetapi kami tangguhkan. Bisa saja nanti mereka yang diusung," kata Kordias kepada GoRiau.com, Kamis (28/5/2015).

Sumber dari kalangan petinggi PDIP Riau menyebutkan, hampir rata-rata calon incumbent yang saat ini masih menjabat, masuk ke dalam daftar calon yang dibawa ke DPP untuk dipilih. Diantaranya ada nama HM Haris yang saat ini menjabat Bupati Pelalawan.

Selain itu ada pula nama Bupati Inhu Yopi Arianto, Bupati Rohil Suyatno dan Wakil Bupati Erianda, Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Bupati Siak Syamsuar, Bupati, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir, Wakil Bupati Rohul Hafit Syukri dan Walikota Dumai Khairul Anwar, serta ada pula Bupati Kepulauan Anambas Tengku Mukhtaruddin.

Nama lain yang sudah berhembus sebelumnya ada Zukri Misran, Syafrudin Poti, Jamaludin, Syahrul yang semuanya merupakan calon dari PDIP. Sedangkan dari politisi parpol lain ada Riky Hariansyah dari PKB, Indra Putra dari Golkar, Sayed Abubakar Assegaf dan Nasrul Hadi dari Demokrat. Ada pula nama anggota DPD RI Hj Instiawati Ayus serta Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo dari PAN.

"Mereka akan mengikuti masa seleksi selama dua hari di DPP. Nanti keputusan ada di DPP berdasarkan hasil seleksi tersebut. Lolos atau tidak itu sepenuhnya ada di pihak DPP, kami hanya akan melaksanakannya," tambah Kordias lagi.

Ditanya kapan keputusan DPP dikeluarkan, Kordias mengaku tidak bisa dalam waktu satu atau dua minggu ini. Hal ini dikarenakan test tersebut berlangsung serentak dari 200 lebih daerah yang akan melaksanakan Pilkada di Indonesia pada tahun ini.

"Tetapi hasilnya saya rasa tidak jauh dari 48 nama ini. Setelah diputuskan, DPP akan menyerahkan kepada kami untuk diterudkan dalam bentuk penggalangan dukungan selanjutnya.(rul)